PRODUK DAN PORTOFOLIO
Disusun sebagai salah satu tugas
mata kuliah Evaluasi Pembelajaran.
Dosen Pembimbing: Laurensia Aptik Evanjeli,
S.Psi., M.A.
Disusun
Oleh:
Yohana
Rina Kurniasari 131134015
Utami
Saraswati 131134020
Yohanes
Sigit Tri Wahyudi 131134036
Adelia Surya Puti 131134084
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN
ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para
pakar pendidikan dan psikologi di Indonesia banyak memberikan pandangan dan
analisisnya terhadap mutu pendidikan, tetapi hingga saat ini tak pernah tuntas,
bahkan muncul masalah-masalah pendidikan yang baru. Masalah mutu pendidikan
yang banyak dibicarakan adalah rendahnya hasil belajar peserta didik. Padahal
kita tahu, bahwa hasil belajar banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara
lain sikap dalam belajar, fasilitas belajar, motivasi, minat, bakat, pergaulan,
lingkungan, dan profesionalitas guru dalam melakukan penilaian hasi belajar.
Dewasa
ini, kebanyakan guru melakukan penilaian dengan lebih menekankan pada hasil
belajar, sedangkan proses belajar kurang diperhatikan. Guru-guru terbiasa
dengan penilaian rutin yang praktis dan ekonomis tanpa penyajian proses
pembelajaran yang lengkap dan sistematis. Hal tersebut mengakibatkan
perkembangan belajar siswa kurang dapat diamati dengan jelas. Selain itu, guru
menjadi kurang mampu memberikan umpan balik berupa penciptaan pembelajaran yang
efektif sesuai dengan kebutuhan siswanya.
Berdasarkan
permasalahan di atas dan mengingat cara penilainanyang dilakukan oleh guru selama
ini terdapat banyak kelemahan, maka makalah ini akan membahas dan
memperkenalkan sebuah konsep penilaian yang baru yaitu penilaian portofolio.
Penilaian ini dilakukan secara sistematis dan logis untuk mengungkapkan dan
menilai peserta didik secara komprehensif, objektif, akurat, dan sesuai dengan
bukti-bukti autentik yang dimiliki peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian dan karakteristik penilaian
portofolio?
2.
Bagaimanakah kelebihan dan kekurangan
penilaian portofolio?
3.
Bagaimanakah prinsip penilaian
portofolio?
4.
Bagaimanakah contoh format penilaian produk
di dalam portofolio?
5.
Bagaimanakah cara penilaian portofolio?
6.
Bagaimanakah cara pemberian skor dalam penilaian
portofolio?
C. Tujuan
1.
Mengetahui pengertian dan karakteristik penilaian
portofolio.
2.
Mengetahui kelebihan dan kelemahan
penilaian portofolio.
3.
Mengetahui prinsip penilaian portofolio.
4.
Mengetahui contoh format penilaian produk
di dalam portofolio.
5.
Mengetahui cara penilaian portofolio.
6.
Mengetahui cara pemberian skor dalam
penilaian portofolio.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Karakteristik Penilaian
Portofolio
Secara etimologis,
portofolio berasal dari dua kata yaitu port
(singkatan dari report) yang berarti
laporan dan folio yang berarti penuh
atau lengkap. Secara terminologi, portofolio adalah kumpulan karya yang disusun
secara lengkap dan sistematis.Penilaian portofolio termasuk dalam penilaian
kinerja. Portofolio merupakan penilaian yang memasukkan berbagai contoh produk
yang dibuat siswa atau berdasarkan kinerja siswa. Portofolio dapat meliputi
proyek atau produk sebagai hasil karya siswa yang memberikan gambaran hasil dan
perkembangan belajar selama periode waktu tertentu (jangka panjang).
Dalam dunia
pendidikan, portofolio dapat digunakan guru untuk melihat perkembangan peserta
didik dari waktu ke waktu berdasarkan kumpulan hasil karya sebagai bukti
kegiatan pembelajaran yang menunjukkan penguasaan kompetensi, pemahaman, dan
pencapaian hasil belajar pada mata pelajaran tertentu. Portofolio dipandang
sebagai proses sosial yaitu sebagai collection
of learning experienced yang terdapat di dalam pikiran peserta didik, baik
berupa pengetahuan (cognitive),
keterampilan (psychomotoric), maupun
sikap (affective).Portofolio dapat
dikemas secara manual maupun elektronik di dalam CD, USB drives, DVD dan lain-lain.
Selain dapat
digunakan untuk memantau perkembangan peserta didik, penilaian portofolio juga
sangat bermanfaat bagi guru untuk menilai kebutuhan (need), minat (interst),
kemampuan akademik (abilities), dan
karakteristik peserta didik secara perorangan serta menyediakan umpan balik
atau langkah-langkah perbaikan pembelajaran yang dapat guru berikan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun contoh portofolio dalam jenjang
pendidikan sekolah daasar adalah lagu, puisi, contoh tulisan tangan, rekaman
suara, surat, dongeng, dan PR.
Berikut
ini adalah contoh isi portofolio dan kriteria penilaianya.
No.
|
Kriteria
|
Skor
|
1
|
Karya
siswa yang terkait dengan proses pembelajaran yaitu proyek atau hasil akhir
(produk) pembelajaran.
|
|
2
|
Kumpulan
hasil ulangan harian dan tugas (individual atau kelompok).
|
|
3
|
Refleksi
diri pada setiap proyek, produk pembelajaran, hasil ulangan harian, dan
tugas.
|
|
4
|
Lembar
penilaian diri.
|
|
5
|
Lembar
penilaian antarsiswa (sejawat/ sebaya).
|
|
6
|
Lembar
penilaian guru (rubrik atau daftar cek).
|
|
Penilaian
yang diberikan mencakup penilaian pada aspek pengetahuan (ulangan harian),
aspek sikap (refleksi, penilaian diri, penilaian antarsiswa, dan penilaian
guru), dan aspek keterampilan (proyek atau produk pembelajaran dan tugas). Menurut Barton dan Collins dalam S.Supranata
dan M.Hatta (2004) terdapat beberapa karakteristik esensial penilaian
portofolio, yaitu multisumber, autentik, dinamis, eksplisit, integrasi,
kepemilikan, dan beragam tujuan.
a.
Multisumber
Pelaksanaan
portofolio harus dilakukan dari berbagai sumber, seperti peserta didik, guru,
orang tua, masyarakat, dan hasil karya seperti gambar, lukisan, jurnal, baik
secara tertulis maupun tindakan.
b.
Autentik
Autentik artinya hasil karya siswa harus
berhubungan dengan program pembelajaran, kegiatan, standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai.Misalnya jika guru ingin
mengetahui kemampuan peserta didik tentang keterampilan bermain alat musik,
maka guru harus menilai secara langsung setiap peserta didik dalam menggunakan
alat musik, bukan dengan memberi tes tertulis tentang pengetahuan alat musik
c.
Dinamis
Penilaian
portofolio menuntut adanya pertumbuhan dan perkembangan dari setiap peserta
didik.
d.
Eksplisit
Penilaian portofolio harus jelas, baik
jenis, teknik, prosedur maupun kompetensi yang akan diukur.
e.
Integrasi
Penilaian
portofolio tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik
tidak jauh dari pengalaman yang mereka alami.
f.
Kepemilikan
Hal yang sangat penting dalam penilaian
portofolio adalah adanya rasa memiliki bagi setiap peserta didik terhadap semua
evidence yang dikumpulkan guru, sehingga peserta didik dapat menjaga dengan
baik semua evidence.
g.
Beragam tujuan
Pelaksanaan penilaian portofolio
bukan hanya mengacu pada kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik,
tetapi juga tujuan-tujuan lain yang bermanfaat bagi program pembelajaran,
seperti keefektifan program, perkembangan peserta didik, dan dapat dijadikan
alat komunikasi peserta didik ke berbagai pihak yang berkepentingan.
Tujuan portofolio adalah
menghargai perkembangan peserta didik, mendokumentasikan proses pembelajaran, memberi
perhatian pada prestasi kerja, merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan
melakukan eksperimen, meningkatkan efektivitas proses pembelajaran, bertukar
informasi antara orang tua peserta didik dengan guru, mempercepat pertumbuhan
konsep diri positif peserta didik, meningkatkan kemampuan refleksi diri, dan membantu
peserta didik merumuskan tujuan.Selanjutnya, Direktorat PLP.Ditjen
Dikdasmen-Depdiknas mengemukakan bahwa penilaian portofolio dapat digunakan
untuk memperlihatkan perkembangan pemikiran atau pemahaman siswa pada periode
waktu tertentu, menunjukkan suatu pemahaman dari beberapa konsep, topik, dan
isu yang diberikan, mendemonstrasikan perbedaan bakat, mendemonstrasikan
kemampuan untuk memproduksi atau mengkreasi suatu pekerjaan baru secara
orisinil, mendokumentasikan kegiatan selama periode waktu tertentu,
mendemonstrasikan kemampuan menampilkan suatu karya seni, mendemonstrasikan
kemampuan mengintegrasikan teori dan praktek, dan merefleksikan nilai-nilai
individual atau pandangan dunia secara lebih luas.
Apabila dilihat dari
jumlah peserta didik, penilaian portofolio dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:
1.
Portofolio Tunggal atau Perseorangan
Jenis
portofolio ini menunjukkan tahapan pembelajaran dan menyajikan catatan
perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu yang hanya menyajikan satu jenis
saja, seperti portofolio synopsis buku, portofolio puisi, dan lain-lain.Portofolio
tersebut membantu peserta didik mengidentifikasi tujuan pembelajaran,
perkembangan hasil belajar, dan pencapaian hasil belajar.
2.
Portofolio Produk atau Karya Terbaik
Menekankan pada
penugasan dari tugas yang dituntut dalam standar kompetensi, kompetensi dasar,
dan indikator hasil belajar, serta hanya menunjukkan hasil karya yang paling
baik.Tujuan portofolio tersebu untuk mendokumentasikan dan merefleksikan
kualitas prestasi yang telah dicapai.
B.
Kelebihan dan Kekurangan Portofolio
Portofolio
merupakan produk hasil kerja nyata siswa berdasarkan materi/ bahan pembelajaran
atau kompetensi yang dituntut. Dalam hal ini, guru memberikan lebih dari satu
penilaian di mana seluruh keterampilan atau kompetensi siswa sudah terwakili
dalam bentuk portofolio (Belgrad et al, 2008).
Kelebihan:
ü Portofolio memvisualisasikan kemampuan dan kinerja
siswa dibandingkan tes atau penilaian tertulis. Penilaian portofolio akan
mengkondisikan siswa untuk menyelesaikan dan menyerahkan hasil karyanya yang
sudah terpantau secara berkelanjutan sejak awal proses hingga hasil akhir.
Karena memonitor portofolio secara berkelanjutan, guru juga memiliki peluang
mengadakan penilaian portofolio bersifat informasi yang diagnosis. Maksudnya,
kesulitan siswa menjadi terpantau sehingga guru pun bias memberikan umpan balik
untuk memperbaiki kinerja siswa.
ü Penilaian portofolio memberikan perspektif tentang
penilaian belajar siswa yang berkesinambungan. Portofolio siswa dilengkapi
lembar penilaian diri. Itu berarti penilaian portofolio melatih siswa menjadi
pribadi yang reflektif. Maksudnya siswa dapat mengevaluasi kelebihan dan
kekurangan karyanya sendiri. Evaluasi diri merupakan keterampilan kritis yang
membentuk kemampuan belajar secara mandiri (Belgrad et al, 2008; Miller et al,
2009; Russel and Airasian,2011)
ü Berdasarkan portofolio, guru dapat berkomunikasi
dengan siswa dan orang tua tentang perkembangan belajar siswa. Guru dapat
menyelenggarakan pertemuan bersama siswa dan orang tua yang membahas dan
mendiskusikan perkembangan belajar siswa.
ü Guru dapat memanfaatkan portofolio tidak hanya untuk
penilaian sumatif melainkan juga penilaian formatif. Hal ini disebabkan
penilaian portofolio menitikberatkan pada proses kemajuan siswa membuat karya
dalam jangka panjang, di mana siswa harus menyertakan contoh-contoh konkret
sebagai bukti hasil belajarnya (Oosterhof, 2003)
ü Di dalam penilaian portofolio, siswa membuat uraian
tertulis tentang karyanya yang melengkapi portofolio sehingga siswa juga
menguasai keterampilan menulis.
Penilaian
portofolio bisa bersifat objektif apabila guru dapat membuat standarisasi isi
portofolio siswa dan rubrik penilaiannya. Oleh karena itu guru harus mengetahui
bagaimana pelaksanaan penilaian portofolio yang benar sebagai salah satu teknik
penilaian pembelajaran siswa di sekolah.
Kekurangan:
Ø Penilaiaan portofolio sering kali cukup menyita
waktu baik bagi guru dan siswa. Waktu guru tersita selama penilaian dan
memberikan umpan balik terhadap karya siswa. Siswa pun membutuhkan waktu yang
relatif lama untuk mengerjakan portofolio, mulai dari persiapan hingga
menyelesaikannya.
Ø Siswa juga membutuhkan bimbingan dan petunjuk teknis
menyusun portofolio (bimbingan untuk menyusun portofolio juga membutuhkan
waktu).
Ø Sebagai sumber penilaian sumatif, penilaian
portofolio mempunyai tingkat reliabilitas yang rendah (Miller et al, 2009).
Tingkat reliabilitas yang rendah ini disebabkan guru sering kali sulit menyusun
rubrik penilaiannya. Dalam melakukan standarisasi rubrik penilaian, guru dapat
mengalami kesulitan karena beragam jenis materi dan banyaknya materi yang mesti
dikerjakan siswa untuk dimasukkan ke dalam portofolio.
Ø Penilaian portofolio bersifat subjektif, karena guru
mengetahui perkembangan siswa dari awal hingga akhir, dan juga memperoleh
informasi dari evaluasi diri siswa. Ada kecenderungan, guru memberikan nilai
yang tinggi kepada siswa yang membuat evaluasi diri dengan baik.
Ø Guru merasa kesulitan meyakinkan diri bahwa
portofolio siswa dapat menjelaskan kemampuan dan karakteristik siswa.
Ø Penggunaan portofolio menjadi beban tambahan yang
memberatkan siswa yang mempunyai keterbatasan kemampuan dan keterampilan
menulis.
C.
Prinsip-prinsip Penilaian Portofolio
Proses penilaian portofolio menuntut terjadinya interaksi multiarah, yaitu
dari guru ke peserta didik, dari peserta didik ke guru, dan antarpeserta didik.
Prinsip-prinsip penilaian portofolio menurut Direktorat PLP Ditjen Dikdasmen
Depdiknas meliputi mutual trust,
confidentiality, joinownership, satisfaction, dan relevance.
- MutualTrust (saling mempercayai), artinya jangan ada saling mencurigai amtara guru dengan peserta didik maupun antarpeserta didik. Untuk membangun suasana penilaian yang kondusif, dibutuhkan rasa saling percaya, saling membantu, terbuka, jujur, dan adil.
- Confidentiality (keberhasilan bersama), artinya guru harus menjaga semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada tidak boleh diberikan atau diperlihatkan kepada siapapun sebelum diadakan pameran agar peserta didik yang mempunyai kelemahan tidak merasa dipermalukan dan untuk memotivasi peserta didik untuk memperbaiki hasil pekerjaan peserta didik.
- Joint Ownership (milik bersama), artinya semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen ada harus menjadi milik bersama antara guru dan peserta didik karena itu harus dijaga bersama, baik penempatannya maupun penyimpanannya. Guru harus memberi kemudahan kepada peserta didik untuk melihat, menyimpan, san mengambil kembali portofolio mereka.
- Satisfaction (kepuasan), artinya semua dokumen dalam rangka pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator harus dapat memuaskan semua pihak, baik guru, orang tua, maupun peserta didik, karena dokumen tersebut merupakan bukti karya terbaik peserta didik sebagai hasil pembinaan guru.
- Relevance (kesesuaian), artinya dokumen yang ada harus sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang diharapkan.
Penilaian portofolio hanya dapat dilakukan jika pembelajarannya pun
menggunakan pendekekatan portofolio. Artinya, jika dalam pembelajaran guru hanya
menuntut peserta didik untuk menghafal pengetahuan atau fakta yang rendah, maka
penilaian portofolio akan tidak bermakna. Penilaian portofolio akan efektif
apabila pembelajarannya menuntut peserta didik untuk menunjukkan kemampuan yang
nyata dan menggambarkan pengembangan aspek pengetahuan, keterampilan, sikap,
dan nilai pada taraf yang tinggi.
Prinsip penilaian portofolio yang lain adalah memberikan kesempatan bagi
peserta didik untuk melakukan refleksi bersama-sama. Peserta didik dapat
merefleksikan tentang proses berpikir mereka sendiri, kemampuan pemahaman
mereka sendiri, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Tidak hanya itu,
penilaian portofolio harus diarahkan untuk menilai proses belajar peserta
didik, seperti catatan perilaku harian, sikap dan motivasi belajar, antusias
tidaknya dalam mengikuti pembelajaran. Bukan hanya proses belajar, akan tetapi
juga meliputi hasil akhir dari suatu tugas yang diberikan guru.
D.
ContohRubrik Penilaian Produk
Dalam penilaian portofolio hendaknya memperhatikan
prinsip-prinsip dokumentasi portofolio antara lain kelengkapan dan ketepatan
data, ketepatan waktu, tingkat keterbacaan, praktis, sistematis, dan relevan.Berikut
contoh format penilaian produk berdasarkan indikator.
Indikator
|
4.1.1 Menceritakan
kegiatan siang hari yang biasa dilakukan
4.1.2 Memperagakan
kegiatan di siang hari dengan melibatkan anggota
tubuh dan pancaindera
4.1.3 Memasangkan
gambar dengan kata kegiatan di siang hari
4.1.4 Melengkapi
huruf yang hilang pada teka-teki silang mengenai kegiatan sehari-hari
|
Teknik Penilaian
|
Tes
lisan dan tertulis
|
Instrumen
|
Tugas
·
Ceritakanlah kegiatan di siang
hari yang biasa kamu lakukan!
·
Peragakanlah kegiatan yang kamu
lakukan di siang hari menggunakan anggota tubuh dan pancaindera!
|
Tugas 1: Menceritakan
Kegiatan Siang Hari
Rubrik
Penilaian dan Pedoman Penskoran
Ketentuan
|
4
Baik sekali
(A)
|
3
Baik
(B)
|
2
Cukup
(C)
|
1
Perlu bimbingan
(D)
|
Bahasa yang digunakan
|
Siswa
mampu menceritakan kegiatan siang hari menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar dengan intonasi dan artikulasi yang jelas dan benar.
|
Siswa
mampu menceritakan kegiatan siang hari menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar dengan intonasi yang jelas dan benar serta artikulasi yang jelas
dan tidak benar.
|
Siswa
menceritakan kegiatan siang hari menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dengan intonasi yang tidak jelas dan tidak benar serta artikulasi yang
tidak jelas dan tidak benar.
|
Siswa
menceritakan kegiatan siang hari menggunakan bahasa Indonesia yang tidak baik
dan tidak benar dengan intonasi tidak jelas dan tidak benar serta artikulasi
yang tidak jelas dan tidak benar
|
Tugas 2: Memperagakan
Kegiatan Siang Hari
Rubrik
Penilaian dan Pedoman Penskoran
Ketentuan
|
4
Baik sekali
(A)
|
3
Baik
(B)
|
2
Cukup
(C)
|
1
Perlu bimbingan
(D)
|
Kreativitas
Gerak tubuh
|
Siswa
mampu memperagakan kegiatan siang hari dengan peristiwa yang sangat menarik.
Siswa
mampu memperagakan kegiatan siang hari dengan melibatkan kelima pancaindera.
|
Siswa
mampu menceritakan kegiatan sehari-hari dengan peristiwa yang menarik.
Siswa
mampu memperagakan kegiatan siang hari dengan melibatkan empat dari
pancaindera.
|
Siswa
menceritakan kegiatan sehari-hari dengan peristiwa yang kurang menarik.
Siswa
memperagakan kegiatan siang hari dengan melibatkan tiga dari pancaindera.
|
Siswa
menceritakan kegiatan sehari-hari dengan peristiwa yang kurang menarik.
Siswa
memperagakan kegiatan siang hari dengan melibatkan dua dari pancaindera.
|
E.
Pedoman Penyusunan Portofolio
Pada
prinsipnya, setiap tindakan belajar peserta didik harus diberikan
penghargaan.Tujuannya adalah untuk memberikan penguatan dan semangat
belajar.Penghargaan tersebut dapat berbentuk tulisan atau lisan.Semua
penghargaan tersebut dapat dijadikan bahan penilaian portofolio. Bahan penilaian
portofolio bisa juga diambil dari hasil pekerjaan peserta didik, seperti Lembar
Kerja Siswa, hasil rangkuman, gambar, kliping, hasil kerja kelompok, hasil tes,
buku catatan dan hal-hal yang meyangkut hasil karya peserta didik.
Di
samping itu, bahan penilaian portofolio dapat dikelompokkan menjadi beberapa
bagian, yaitu:
1. Penghargaan yang diperoleh peserta didik, baik
tertulis maupun lisan, seperti sertifikat hasil lomba atau cacatan guru tentang
penghargaan lisan yang pernah diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu
tertentu.
2. Hasil pekerjaan peserta didik, seperti Lembar Kerja
Siswa (LKS), klipping, gambar, hasil ulangan, hasil kerja kelompok, dan hasil
rangkuman.
3. Catatan/ laporan dari orang tua peserta didik atau
teman sekelas.
4. Catatan pribadi peserta didik, seperti bukti
kehadiran, hasil presentasi dari tugas-tugas yang selesai dikerjakan,
catatan-catatan kejadian khusus (anecdotal
records), dan daftar kehadiran.
5. Bahan-bahan lain yang relevan, yaitu (a) bahan yang
dapat memberikan informasi tentang perkembangan yang dialami peserta didik, dan
(b) bahan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan tentang kurikulum dan pembelajaran.
6.
Alat-alat
audio-visual, video atau disket.
Isi portofolio dapat disimpan di dalam alat
penyimpanan file elektronik.
Setelah semua bahan penilaian portofolio
dikumpulkan, kemudian disusun dan disimpan dalam sebuah dokumen. Dalam rangka
penataan sebuah dokumen, guru hendaknya memperhatikan hal-hal sebagi berikut:
Pertama, setiap dokumen harus dibuat
identitas peserta didik, seperti nama, nomor induk, kelas, dan nama sekolah.
Kedua, untuk mempermudah pengecekan isi dokumen, maka
setiap dokumen harus dibuat daftar isi dokumen.
Ketiga,
isi dokumen harus dimasukkan ke
dalam satu map atau folder dan disusun secara sistematis sesuai dengan
kompetensi yang telah ditetapkan.
Keempat,
isi dokumen hendaknya dikelompokkan
sesuai dengan mata pelajaran dan setiap mata pelajaran diberikan warna yang
berbeda.
Kelima,
setiap isi dokumen harus ada cacatan
atau komentar dari guru dan orang tua.
Keenam,
isi dokumen hendaknya tidak
ditentukan sepihak oleh guru, tetapi harus melibatkan peserta didik melalui
proses diskusi. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik tidak hanya dijadikan
sebagai objek penilaian tetapi juga subjek penilaian.
F.
Pemberian Skor atau Penilaian Portofolio
Menurut
Anthoni J. Nitko (1996), ada enam tahap untuk menggunakan sebuah system
portofolio (six steps for crafting a
portfolio system), yaitu “mengidentifikasi tujuan dan fokus portofolio,
mengidentifikasi isi materi umum yang akan dinilai, mengidentifikasi
pengorganisasian portofolio, menggunakan portofolio dalam praktik, evaluasi
pelaksanaan portopolio, dan evaluasi portopolio secara umum”.
Tahap-tahap
penilaian portofolio yang disarankan adalah sebagai berikut.
1. Menentukan tujuan dan fokus portofolio. Hal ini
dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a. Mengapa portofolio itu akan dilakukan?
b. Tujuan pembelajaran dan tujuan kurikulum (dalam hal ini kompetensi
dasar) apa yang yang akan dicapai?
c. Alat penilaian yang bagaimana yang tepat untuk
menilai tujuan tersebut?
d. Apakah portofolio akan difokuskan pada hasil
pekerjaan yang baik, pertumbuhan dan kemajuan belajar, atau keduanya?
e. Apakah portofolio itu akan digunakan untuk formatif,
sumatif, diagnostik atau semuanya?
f. Siapa yang akan dilibatkan dalam menentukan tujuan ,
fokus, dan pengaturan (organization) portofolio?
2. Menentukan isi portofolio
Isi
potofolio harus menunjukkan kemampuan peserta didik sesuai dengan kompetensi
yang diharapkan.Semua kegiatan pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas
harus selalu diamati dan dinilai. Karya apa saja yang terdapat dalam portofolio
merupakan kesepakatan bersama antara guru dan para siswa.
3. Mengembangkan kriteria penilaian
Kriteria
penilaian harus dirumuskan dengan jelas, baik yang berhubungan dengan proses
pembelajaran maupun hasil belajar yang diharapkan. Kriteria penilaian sangat
bergantung pada kompetensi, cara menilai dan hasil karyayang dinilai (bobot).
4. Menyimpan di tempat yang tepat
Portofolio
disimpan di dalam map, album, atau media penyimpanan lain.
5. Menyusun format penilaian
Sebagaimana isi dan kriteria penilaian, maka format
penilaian pun harus mengacu pada tujuan.
Berikut ini contoh
format penilaian produk.
No
|
Aspek-aspek
Penilaian
|
Indikator
|
Skor
|
Keterangan
|
01
|
Persiapan
|
I
|
|
|
II
|
|
|
||
III
|
|
|
||
02
|
Pembuatan
|
Umum
|
|
|
Modifikasi
|
|
|
||
Khusus
|
|
|
||
03
|
Komponen
Penilaian
|
Disain
|
|
|
Bahan
|
|
|
||
Kreativitas
|
|
|
||
Orisinalitas
|
|
|
||
|
Jumlah Skor
|
|
|
|
|
Nilai
|
|
|
|
|
Bandung,
Guru,
……………………………………
|
Kriteria Penilaian:
Jumlah Skor: 91-100 = Sangat Memuaskan
81-90 = Memuaskan
71-80 = Baik
61-70 = Cukup
<
60 = Kurang
Berikut
ini salah satu contoh format portofolio
Kompetensi Dasar
Mendengarkan dan melakukan
sesuatu
|
Nama peserta didik: Anies
Tanggal : 14 Februari 2015
|
||||
Indikator
|
PENILAIAN
|
||||
|
jelek sekali
|
Jelek
|
sedang
|
baik
|
baik sekali
|
Dicapai melalui:
|
Komentar Guru:
Anies sudah cukup baik melakukan
sesuatu dengan benar sesuai dengan perintah, permintaan, petunjuk guru.
|
||||
|
|||||
|
|||||
|
|||||
|
|||||
Komentar Orang Tua:
|
6.
Hasil akhir dari kerja siswa dapat
dinikmati siswa atau orang lain
Portofolio menunjukkan perkembangan belajar siswa.
Artinya, siswa atau orang lain dapat melihat ide/ gagasan awal, berkembang ke
proses pembuktian dan pengerjaan, kemudian hasil akhirnya. Berbagai
draf yang tidak sempurna atau gagal harus diikutsertakan untuk menunjukkan
perkembangan belajar siswa.
7.
Memberikan kesempatan untuk memperbaiki
Siswa
yang belum mendapat nilai sesuai kriteria ketuntasan berhak memperbaiki
portofolionya. Akan tetapi, perbaikan tersebut berdasarkan kesepakatan mengenai
waktu perbaikan dan jenis perbaikan yang dapat dilakukan siswa untuk
memperbaiki perkembangan belajarnya.
Penilaian
portofolio siswa tergantung pada proses dan hasil karya (produk) yang
dimasukkan dalam portofolio. Penilaian tersebut perlu dilakukan dengan tujuan
untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa, melihat perkembangan belajar siswa,
menilai keberhasilan rancangan pembelajaran yang disusun guru, mendorong siswa
merefleksikan diri, atau memberikan nilai akhir kepada siswa. Penilaian isi
portofolio dan setiap kriteria menggunakan skala 0-10 atau 0-100.
BAB III
KESIMPULAN
1.
Portofolio merupakan laporan penilaian
produk atau kinerja siswa. Portofolio dapat meliputi proyek atau produk yang
memberikan gambaran hasil dan perkembangan belajar selama periode waktu
tertentu (jangka panjang). Karakteristik penilaian portofolio yaitu
multisumber, autentik, dinamis, eksplisit, integrasi, kepemilikan, dan beragam
tujuan.
2.
Kelebihan model penilaian portofolio antara
lain portofolio memberikan perspektif tentang penilaian belajar siswa yang
berkesinambungan dan guru dapat berkomunikasi dengan siswa dan orang tua tentang
perkembangan belajar siswa. Kekurangan model penilaian portofolio antara lain
menyita waktu yang banyak, bersifat subjektif, dan memiliki reliabilitas yang
rendah.
3.
Prinsip-prinsip
penilaian portofolio menurut Direktorat PLP Ditjen Dikdasmen Depdiknas meliputi
mutual trust, confidentiality, joinownership, satisfaction, dan relevance.
4.
Bahan penilaian
portofolio dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu penghargaan yang
diperoleh, hasil pekerjaan peserta didik, catatan/ laporan dari orang tua
peserta didik atau teman sekelas, catatan pribadi, bahan-bahan lain yang
relevan, dan alat-alat audio-visual, video atau disket.
5.
Penilaian portofolio siswa tergantung
pada proses dan hasil karya yang dimasukkan dalam portofolio. Penilaian isi
portofolio dan kriteria menggunakan skala 0-10 atau 0-100 dengan memperhatikan
prosedur penyusunan portofolio.
8.
Tahap-tahap
penilaian portofolio yaitu menentukan tujuan dan fokus portofolio, menentukan
isi portofolio, mengembangkan kriteria penilaian, menyimpan di tempat yang
tepat, hasil
akhir dari kerja siswa dapat dinikmati siswa atau orang lain, menyusun format penilaian,
dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki.
SOAL KUIS
B/S
Penilaian portofolio melibatkan penilaian tiga ranah psikologis manusia dalam
pembelajaran.
B/S
Penilaian
belajar siswa yang tidak berkesinambungan dalam penilaian portofolio memberikan
perspektif.
B/S
Penilaian portofolio tidak jauh dari pengalaman yang dialami oleh para
siswa.
B/S
Penilaian isi dan kriteria portofolio menggunakan skala 0-10 atau 0-100.
B/S Tidak dibutuhkan transparansi (keterbukaan)
antara guru dan siswa dalam penilaian portofolio.
DAFTAR
REFERENSI
Arifin, Zainal.
(2009). Evaluasi Pembelajaran.
Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Daryanto, H.
2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta
Edrayanto,
Herman Yosep Sunu dan Yustiana Wahyu Harumurti. 2014. Aplikasi
Rubrik untuk Penilaian Belajar Siswa. Yogyakarta: PT Kanisius
Edrayanto,
Herman Yosep Sunu dan Yustiana Wahyu Harumurti. 2014. Penilaian
Belajar Siswa di Sekolah.Yogyakarta: PT Kanisius
Muchlis, Masnur.
(2011). Penilaian berbasis kelas dan
kompetensi. Bandung
PT
Rafika Aditama
Sukardi.(2014). Evaluasi program pendidikan dan kepelantikan.
Jakarta:
Bumi
Aksara.
Surapranata,
Sumarna dan Muhammad Hatta. 2004. Penilaian
Portofolio. Bandung:
PT
Remaja Rosdakarya.
Widoyoko, Eko
Putro. (2009). Evaluasi program
pembelajaran. Yogyakarta:Pustaka
Pelajar.
Makasih ini sangat bermanfaat, terutama bagi sekolah yang mau akreditasi. Kebetulan sekolah saya mau akreditasi.
BalasHapusTitanium Art of the Turf | TITIAN ART OF THE ULTIMATE EARL
BalasHapusFrom metal and steel, titanium knee replacement the Titanium Art of the titanium nose stud Turf is crafted to suit all tastes. This metal art 2017 ford focus titanium is crafted with titanium tube the highest black titanium wedding band quality. Titanium Art of the Turf.$24.00 · In stock