Minggu, 31 Mei 2015

problem based learning (PBL)



MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ATAU PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Matematika 2.
Dosen pengampu: M.A. Amelia , M.Pd.





Disusun oleh :
                                    Christina Nunik Puspitasari                (131134003)
Rena Christiani                                   (131134007)
Vincentia Daviga                                (131134008)
Yohana Rina Kurniasari                      (131134015)
Yohanes Sigit Tri Wahyudi                (131134036)
Agustinus Nugrahanto                        (131134097)
                                   
                                   
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Permasalahan yang sering muncul dalam dunia pendidikan adalah ketidakmampuan siswa dalam menggunakan kemampuan berpikirnya untuk menyelesaikan masalah. Hal itu disebabkan karena siswa hanya dijejali pengetahuan atau informasi yang bersifat hapalan. Dengan informasi yang bersifat hapalan tersebut, para siswa tidak terbiasa menerapkan pengetahuan yang mereka dapat di sekolah untuk memecahkan permasalahan yang mereka hadapi di kehidupan sehari-hari. Ketika siswa mengikuti sebuah pendidikan tidak lain bertujuan untuk menyiapkan mereka menjadi manusia yang tidak hanya cerdas tetapi mampu menyelesaikan persoalan yang akan mereka hadapi di kemudian hari.  
Walaupun kapasitas intelektualnya dapat menjangkau beban tersebut, siswa kurang memahami pengetahuannya tanpa adanya penerapan. Padahal permasalahan yang mereka hadapi harus dapat diselesaikan dengan kemampuan sendiri. Oleh karena itu, pendidikan harus membekali para siswa dengan kemampuan - kemampuan yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi. Kemampuan tersebut adalah kemampuan memecahkan masalah. Kemampuan ini dapat dikembangkan melalui pembelajaran dengan menghadirkan suatu masalah di kelas dan siswa diminta untuk menyelesaikannya dengan segala pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki. Dengan begitu, pembelajaran dapat sebagai pengasah potensi siswa secara mandiri melalui kemampuan yang aplikatif. 
Berdasarkan hal tersebut, guru perlu merancang pembelajaran yang mampu membangkitkan potensi siswa dalam menggunakan kemampuan berpikirnya untuk menyelesaikan masalah. Salah satu pendekatan pembelajaran tersebut adalah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau Problem Based Learning (PBL). Pendekatan pembelajaran ini dipusatkan kepada masalah-masalah yang disajikan oleh guru dan diselesaikan oleh siswa dengan seluruh pengetahuan dan keterampilan mereka dari berbagai sumber yang dapat diperoleh. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau Problem Based Learning (PBL) tersebut akan kami paparkan di dalam makalah ini.



B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana sejarah singkat model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?
2.      Apa pengertian dari model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?
3.      Bagaimana karakteristik model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?
4.      Apa saja kelebihan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?
5.      Apa saja kelemahan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?
6.      Bagaimana langkah-langkah dalam model pembelajaran Problem Based Learning (PPBL)?

C.    TUJUAN
1.         Mengetahui sejarah singkat model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
2.         Mengetahui pengertian dari model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
3.         Mengetahui karakteristik model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
4.         Mengetahui kelebihan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
5.         Mengetahui kelemahan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
6.         Mengetahui langkah-langkah dalam model pembelajaran Problem Based Learning (PPBL).

















BAB II
PEMBAHASAN

A.    SEJARAH SINGKAT PROBLEM BASED LEARNING
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau Problem Based Learning (PBL) didasarkan pada hasil penelitian Barrow and Tamblyn (1980, Barret, 2005) dan pertama kali diimplementasikan pada sekolah kedokteran di McMaster University Kanda pada tahun 60-an. PBM sebagai sebuah pendekatan pembelajaran diterapkan dengan alasan bahwa PBM sangat efektif untuk sekolah kedokteran dimana mahasiswa dihadapkan pada permasalahan kemudian dituntut untuk memecahkannya. PBM lebih tepat dilaksanakan dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran tradisional. Hal ini dapat dimengerti bahwa para dokter yang nanti bertugas pada kenyataannya selalu dihadapkan pada masalah pasiennya sehingga harus mampu menyelesaikannya. Walaupun pertama dikembangkan dalam pembelajaran di sekolah kedokteran tetapi pada perkembangan selanjutnya diterapkan dalan pembelajaran secara umum.


B.     PENGERTIAN PROBLEM BASED LEARNING
1.      Menurut Duch (1995), Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang menantang siswa untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah ini digunakan untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud.
2.      Menurut Arends (Trianto, 2007), Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa dihadapkan pada masalah autentik (nyata) sehingga diharapkan mereka dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan keterampilan tingkat tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan dirinya.


C.    KARAKTERISTIK PROBLEM BASED LEARNING
Berdasarkan teori yang dikembangkan Barrow, Min Liu (2005) menjelaskan karakteristik dari PBM, yaitu :
1. Learning is student-centered
Proses pembelajaran dalam PBL lebih menitikberatkan kepada siswa sebagai orang belajar. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh teori konstruktivisme dimana siswa didorong untuk dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri.
2. Authentic problems form the organizing focus for learning
Masalah yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang otentik sehingga siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut serta dapat menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti.
3. New information is acquired through self-directed learning
Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja siswa belum mengetahui dan memahami semua pengetahuan prasyaratnya, sehingga siswa berusaha untuk mencari sendiri melalui sumbernya, baik dari buku atau informasi lainnya.
4. Learning occurs in small groups
Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar pemikiran dalam usaha membangun pengetahuan secara kolaborative, maka PBM dilaksakan dalam kelompok kecil. Kelompok yang dibuat menuntut pembagian tugas yang jelas dan penetapan tujuan yang jelas.
5. Teachers act as facilitators.
Pada pelaksanaan PBM, guru hanya berperan sebagai fasilitator. Meskipun demikian, guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas siswa dan mendorong siswa agar mencapai target yang hendak dicapai.


D.    KELEBIHAN PROBLEM BASED LEARNING
·         Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata
·         Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar
·         Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak ada hubungannya tidak perlu saat itu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi beban siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi
·         Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok
·         Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan baik dari perpustakaan, internet, wawancara dan observasi
·         Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri
·         Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka
·         Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja kelompok dalam bentuk peer teaching


E.     KELEMAHAN PROBLEM BASED LEARNING
·         PBM tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian guru berperan aktif dalam menyajikan materi. PBM lebih cocok untuk pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan masalah
·         Dalam suatu kelas yang memiki tingkat keragaman siswa yang tinggi akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas
·         PBM kurang cocok untuk diterapkan di sekolah dasar karena masalah kemampuan bekerja dalam kelompok. PBM sangat cocok untuk mahasiswa perguruan tinggi atau paling tidak sekolah menengah
·         PBM biasanya membutuhkan waktu yang tidak sedikit sehingga dikhawatirkan tidak dapat menjangkau seluruh konten yang diharapkan walapun PBM berfokus pada masalah bukan konten materi
·         Membutuhkan kemampuan guru yang mampu mendorong kerja siswa dalam kelompok secara efektif, artinya guru harus memilki kemampuan memotivasi siswa dengan baik
·         Adakalanya sumber yang dibutuhkan tidak tersedia dengan lengkap


F.     LANGKAH-LANGKAH DALAM PROBLEM BASED LEARNING
Terdapat beberapa langkah hasil penelitian Barrow and Tamblyn (Barret, 2005) menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan PBM sebagai berikut:
1.      Siswa diberi permasalahan oleh guru (atau permasalahan diungkap dari pengalaman siswa)
2.      Siswa melakukan diskusi dalam kelompok kecil dan melakukan hal-hal berikut.
ü  Mengklarifikasi kasus permasalahan yang diberikan
ü  Mendefinisikan masalah
ü  Melakukan tukar pikiran berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki
ü  Menetapkan hal-hal yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
ü  Menetapkan hal-hal yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah
3.      Siswa melakukan kajian secara independen berkaitan dengan masalah yang harus diselesaikan. Mereka dapat melakukannya dengan cara mencari sumber di perpustakaan, database, internet, sumber personal atau melakukan observasi
4.      Siswa kembali kepada kelompok PBM semula untuk melakukan tukar informasi, pembelajaran teman sejawat, dan bekerjasama dalam menyelesaikan masalah.
5.      Siswa menyajikan solusi yang mereka temukan
6.      Siswa dibantu oleh guru melakukan evaluasi berkaitan dengan seluruh kegiatan pembelajaran. Hal ini meliputi sejauhmana pengetahuan yang sudah diperoleh oleh siswa serta bagaiman peran masing-masing siswa dalam kelompok.
Selain itu, dalam pengelolaan Pembelajaran Berbasis Masalah terdapat 5 langkah utama. yaitu: (1) mengorientasikan mahasiswa pada masalah; (2) mengorganisasikan mahasiswa untuk belajar; (3) memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok; (4) mengembangkan dan menyajikan hasil kerja; dan (5) menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah.

















KESIMPULAN
Berdasarkan makalah yang telah kami buat, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Pengertian Problem Based Learning (PBL) menurut Duch  (1995), merupakan model pembelajaran yang menantang siswa untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata sedangkan menurut Arends merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa dihadapkan pada masalah autentik (nyata) sehingga diharapkan mereka dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan keterampilan tingkat tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan dirinya.
2.      Karakteristik Problem Based Learning (PBL) adalah learning is student-centered, authentic problems form the organizing focus for learning, new information is acquired through self-directed learning, learning occurs in small groups, teachers act as facilitators.
3.      Adapun kelebihan dalam Problem Based Learning yaitu memiliki kemampuan memecahkan masalah, memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri, materi yang tidak ada hubungannya tidak perlu saat itu dipelajari oleh siswa, terjadi aktivitas ilmiah, memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya, memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah, kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja kelompok. Selain itu kelemahan dalam Problem Based Learning yaitu tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, terjadi kesulitan dalam pembagian tugas, kurang cocok untuk diterapkan di sekolah dasar, biasanya membutuhkan waktu yang tidak sedikit, guru harus memilki kemampuan memotivasi siswa dengan baik, adakalanya sumber yang dibutuhkan tidak tersedia dengan lengkap.
4.      Langkah-langkah dalam Problem Based Learning adalah penyajian topik atau masalah, siswa melakukan diskusi dalam kelompok kecil, mencari solusi dari permasalah dari berbagai sumber secara mandiri, menyampaikan solusi dari permasalahan dalam kelompok, dan kemudian melakukan evaluasi.






DAFTAR REFERENSI

Duch, J. Barbara. (1995). Problem: A Key Factor in PBL. [Online]. Tersedia:
http://www.udel.edu/pbl/cte/spr96-phys.html diakses pada 20 Oktober 2012
Ee, Jessie & Oon Seng Tan. (2009). PBL Made Simple Lessons for the Classroom. Canada:
Cengage Learning.
Amir, M. Taufiq. (2009). INOVASI PENDIDIKAN MELALUI PROBLEM BASED LEARNING: BAGA   IMANA PENDIDIK MEMBERDAYAKAN PEMELAJAR DI ERA PENGETAHUAN. Jakarta: Kencana.
Rusmono. (2012). Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu: Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia Indonesia.
Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar