Minggu, 31 Mei 2015

produk dan portofolio



PRODUK DAN PORTOFOLIO
Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran.
 Dosen Pembimbing: Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A.






Disusun Oleh:
Yohana Rina Kurniasari                  131134015
Utami Saraswati                                131134020
Yohanes Sigit Tri Wahyudi              131134036
Adelia Surya Puti                              131134084

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Para pakar pendidikan dan psikologi di Indonesia banyak memberikan pandangan dan analisisnya terhadap mutu pendidikan, tetapi hingga saat ini tak pernah tuntas, bahkan muncul masalah-masalah pendidikan yang baru. Masalah mutu pendidikan yang banyak dibicarakan adalah rendahnya hasil belajar peserta didik. Padahal kita tahu, bahwa hasil belajar banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain sikap dalam belajar, fasilitas belajar, motivasi, minat, bakat, pergaulan, lingkungan, dan profesionalitas guru dalam melakukan penilaian hasi belajar.
Dewasa ini, kebanyakan guru melakukan penilaian dengan lebih menekankan pada hasil belajar, sedangkan proses belajar kurang diperhatikan. Guru-guru terbiasa dengan penilaian rutin yang praktis dan ekonomis tanpa penyajian proses pembelajaran yang lengkap dan sistematis. Hal tersebut mengakibatkan perkembangan belajar siswa kurang dapat diamati dengan jelas. Selain itu, guru menjadi kurang mampu memberikan umpan balik berupa penciptaan pembelajaran yang efektif sesuai dengan kebutuhan siswanya.
Berdasarkan permasalahan di atas dan mengingat cara penilainanyang dilakukan oleh guru selama ini terdapat banyak kelemahan, maka makalah ini akan membahas dan memperkenalkan sebuah konsep penilaian yang baru yaitu penilaian portofolio. Penilaian ini dilakukan secara sistematis dan logis untuk mengungkapkan dan menilai peserta didik secara komprehensif, objektif, akurat, dan sesuai dengan bukti-bukti autentik yang dimiliki peserta didik.




B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dan karakteristik penilaian portofolio?
2.      Bagaimanakah kelebihan dan kekurangan penilaian portofolio?
3.      Bagaimanakah prinsip penilaian portofolio?
4.      Bagaimanakah contoh format penilaian produk di dalam portofolio?
5.      Bagaimanakah cara penilaian portofolio?
6.      Bagaimanakah cara pemberian skor dalam penilaian portofolio?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian dan karakteristik penilaian portofolio.
2.      Mengetahui kelebihan dan kelemahan penilaian portofolio.
3.      Mengetahui prinsip penilaian portofolio.
4.      Mengetahui contoh format penilaian produk di dalam portofolio.
5.      Mengetahui cara penilaian portofolio.
6.      Mengetahui cara pemberian skor dalam penilaian portofolio.









BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Karakteristik Penilaian Portofolio
Secara etimologis, portofolio berasal dari dua kata yaitu port (singkatan dari report) yang berarti laporan dan folio yang berarti penuh atau lengkap. Secara terminologi, portofolio adalah kumpulan karya yang disusun secara lengkap dan sistematis.Penilaian portofolio termasuk dalam penilaian kinerja. Portofolio merupakan penilaian yang memasukkan berbagai contoh produk yang dibuat siswa atau berdasarkan kinerja siswa. Portofolio dapat meliputi proyek atau produk sebagai hasil karya siswa yang memberikan gambaran hasil dan perkembangan belajar selama periode waktu tertentu (jangka panjang).
Dalam dunia pendidikan, portofolio dapat digunakan guru untuk melihat perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan kumpulan hasil karya sebagai bukti kegiatan pembelajaran yang menunjukkan penguasaan kompetensi, pemahaman, dan pencapaian hasil belajar pada mata pelajaran tertentu. Portofolio dipandang sebagai proses sosial yaitu sebagai collection of learning experienced yang terdapat di dalam pikiran peserta didik, baik berupa pengetahuan (cognitive), keterampilan (psychomotoric), maupun sikap (affective).Portofolio dapat dikemas secara manual maupun elektronik di dalam CD, USB drives, DVD dan lain-lain.
Selain dapat digunakan untuk memantau perkembangan peserta didik, penilaian portofolio juga sangat bermanfaat bagi guru untuk menilai kebutuhan (need), minat (interst), kemampuan akademik (abilities), dan karakteristik peserta didik secara perorangan serta menyediakan umpan balik atau langkah-langkah perbaikan pembelajaran yang dapat guru berikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun contoh portofolio dalam jenjang pendidikan sekolah daasar adalah lagu, puisi, contoh tulisan tangan, rekaman suara, surat, dongeng, dan PR.


Berikut ini adalah contoh isi portofolio dan kriteria penilaianya.
No.
Kriteria
Skor
1
Karya siswa yang terkait dengan proses pembelajaran yaitu proyek atau hasil akhir (produk) pembelajaran.

2
Kumpulan hasil ulangan harian dan tugas (individual atau kelompok).

3
Refleksi diri pada setiap proyek, produk pembelajaran, hasil ulangan harian, dan tugas.

4
Lembar penilaian diri.

5
Lembar penilaian antarsiswa (sejawat/ sebaya).

6
Lembar penilaian guru (rubrik atau daftar cek).


Penilaian yang diberikan mencakup penilaian pada aspek pengetahuan (ulangan harian), aspek sikap (refleksi, penilaian diri, penilaian antarsiswa, dan penilaian guru), dan aspek keterampilan (proyek atau produk pembelajaran dan tugas).  Menurut Barton dan Collins dalam S.Supranata dan M.Hatta (2004) terdapat beberapa karakteristik esensial penilaian portofolio, yaitu multisumber, autentik, dinamis, eksplisit, integrasi, kepemilikan, dan beragam tujuan.
a.       Multisumber
Pelaksanaan portofolio harus dilakukan dari berbagai sumber, seperti peserta didik, guru, orang tua, masyarakat, dan hasil karya seperti gambar, lukisan, jurnal, baik secara tertulis maupun tindakan.
b.      Autentik
Autentik artinya hasil karya siswa harus berhubungan dengan program pembelajaran, kegiatan, standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai.Misalnya jika guru ingin mengetahui kemampuan peserta didik tentang keterampilan bermain alat musik, maka guru harus menilai secara langsung setiap peserta didik dalam menggunakan alat musik, bukan dengan memberi tes tertulis tentang pengetahuan alat musik
c.       Dinamis
Penilaian portofolio menuntut adanya pertumbuhan dan perkembangan dari setiap peserta didik.
d.      Eksplisit
Penilaian portofolio harus jelas, baik jenis, teknik, prosedur maupun kompetensi yang akan diukur.
e.       Integrasi
Penilaian portofolio tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik tidak jauh dari pengalaman yang mereka alami.
f.       Kepemilikan
Hal yang sangat penting dalam penilaian portofolio adalah adanya rasa memiliki bagi setiap peserta didik terhadap semua evidence yang dikumpulkan guru, sehingga peserta didik dapat menjaga dengan baik semua evidence.
g.      Beragam tujuan
Pelaksanaan penilaian portofolio bukan hanya mengacu pada kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik, tetapi juga tujuan-tujuan lain yang bermanfaat bagi program pembelajaran, seperti keefektifan program, perkembangan peserta didik, dan dapat dijadikan alat komunikasi peserta didik ke berbagai pihak yang berkepentingan.
Tujuan portofolio adalah menghargai perkembangan peserta didik, mendokumentasikan proses pembelajaran, memberi perhatian pada prestasi kerja, merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimen, meningkatkan efektivitas proses pembelajaran, bertukar informasi antara orang tua peserta didik dengan guru, mempercepat pertumbuhan konsep diri positif peserta didik, meningkatkan kemampuan refleksi diri, dan membantu peserta didik merumuskan tujuan.Selanjutnya, Direktorat PLP.Ditjen Dikdasmen-Depdiknas mengemukakan bahwa penilaian portofolio dapat digunakan untuk memperlihatkan perkembangan pemikiran atau pemahaman siswa pada periode waktu tertentu, menunjukkan suatu pemahaman dari beberapa konsep, topik, dan isu yang diberikan, mendemonstrasikan perbedaan bakat, mendemonstrasikan kemampuan untuk memproduksi atau mengkreasi suatu pekerjaan baru secara orisinil, mendokumentasikan kegiatan selama periode waktu tertentu, mendemonstrasikan kemampuan menampilkan suatu karya seni, mendemonstrasikan kemampuan mengintegrasikan teori dan praktek, dan merefleksikan nilai-nilai individual atau pandangan dunia secara lebih luas.
Apabila dilihat dari jumlah peserta didik, penilaian portofolio dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1.      Portofolio Tunggal atau Perseorangan
Jenis portofolio ini menunjukkan tahapan pembelajaran dan menyajikan catatan perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu yang hanya menyajikan satu jenis saja, seperti portofolio synopsis buku, portofolio puisi, dan lain-lain.Portofolio tersebut membantu peserta didik mengidentifikasi tujuan pembelajaran, perkembangan hasil belajar, dan pencapaian hasil belajar.
2.      Portofolio Produk atau Karya Terbaik
Menekankan pada penugasan dari tugas yang dituntut dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator hasil belajar, serta hanya menunjukkan hasil karya yang paling baik.Tujuan portofolio tersebu untuk mendokumentasikan dan merefleksikan kualitas prestasi yang telah dicapai.

B.     Kelebihan dan Kekurangan Portofolio
Portofolio merupakan produk hasil kerja nyata siswa berdasarkan materi/ bahan pembelajaran atau kompetensi yang dituntut. Dalam hal ini, guru memberikan lebih dari satu penilaian di mana seluruh keterampilan atau kompetensi siswa sudah terwakili dalam bentuk portofolio (Belgrad et al, 2008).
Kelebihan:
ü  Portofolio memvisualisasikan kemampuan dan kinerja siswa dibandingkan tes atau penilaian tertulis. Penilaian portofolio akan mengkondisikan siswa untuk menyelesaikan dan menyerahkan hasil karyanya yang sudah terpantau secara berkelanjutan sejak awal proses hingga hasil akhir. Karena memonitor portofolio secara berkelanjutan, guru juga memiliki peluang mengadakan penilaian portofolio bersifat informasi yang diagnosis. Maksudnya, kesulitan siswa menjadi terpantau sehingga guru pun bias memberikan umpan balik untuk memperbaiki kinerja siswa.
ü  Penilaian portofolio memberikan perspektif tentang penilaian belajar siswa yang berkesinambungan. Portofolio siswa dilengkapi lembar penilaian diri. Itu berarti penilaian portofolio melatih siswa menjadi pribadi yang reflektif. Maksudnya siswa dapat mengevaluasi kelebihan dan kekurangan karyanya sendiri. Evaluasi diri merupakan keterampilan kritis yang membentuk kemampuan belajar secara mandiri (Belgrad et al, 2008; Miller et al, 2009; Russel and Airasian,2011)
ü  Berdasarkan portofolio, guru dapat berkomunikasi dengan siswa dan orang tua tentang perkembangan belajar siswa. Guru dapat menyelenggarakan pertemuan bersama siswa dan orang tua yang membahas dan mendiskusikan perkembangan belajar siswa.
ü  Guru dapat memanfaatkan portofolio tidak hanya untuk penilaian sumatif melainkan juga penilaian formatif. Hal ini disebabkan penilaian portofolio menitikberatkan pada proses kemajuan siswa membuat karya dalam jangka panjang, di mana siswa harus menyertakan contoh-contoh konkret sebagai bukti hasil belajarnya (Oosterhof, 2003)
ü  Di dalam penilaian portofolio, siswa membuat uraian tertulis tentang karyanya yang melengkapi portofolio sehingga siswa juga menguasai keterampilan menulis.
Penilaian portofolio bisa bersifat objektif apabila guru dapat membuat standarisasi isi portofolio siswa dan rubrik penilaiannya. Oleh karena itu guru harus mengetahui bagaimana pelaksanaan penilaian portofolio yang benar sebagai salah satu teknik penilaian pembelajaran siswa di sekolah.

Kekurangan:
Ø  Penilaiaan portofolio sering kali cukup menyita waktu baik bagi guru dan siswa. Waktu guru tersita selama penilaian dan memberikan umpan balik terhadap karya siswa. Siswa pun membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mengerjakan portofolio, mulai dari persiapan hingga menyelesaikannya.
Ø  Siswa juga membutuhkan bimbingan dan petunjuk teknis menyusun portofolio (bimbingan untuk menyusun portofolio juga membutuhkan waktu).
Ø  Sebagai sumber penilaian sumatif, penilaian portofolio mempunyai tingkat reliabilitas yang rendah (Miller et al, 2009). Tingkat reliabilitas yang rendah ini disebabkan guru sering kali sulit menyusun rubrik penilaiannya. Dalam melakukan standarisasi rubrik penilaian, guru dapat mengalami kesulitan karena beragam jenis materi dan banyaknya materi yang mesti dikerjakan siswa untuk dimasukkan ke dalam portofolio.
Ø  Penilaian portofolio bersifat subjektif, karena guru mengetahui perkembangan siswa dari awal hingga akhir, dan juga memperoleh informasi dari evaluasi diri siswa. Ada kecenderungan, guru memberikan nilai yang tinggi kepada siswa yang membuat evaluasi diri dengan baik.
Ø  Guru merasa kesulitan meyakinkan diri bahwa portofolio siswa dapat menjelaskan kemampuan dan karakteristik siswa.
Ø  Penggunaan portofolio menjadi beban tambahan yang memberatkan siswa yang mempunyai keterbatasan kemampuan dan keterampilan menulis.

C.    Prinsip-prinsip Penilaian Portofolio
Proses penilaian portofolio menuntut terjadinya interaksi multiarah, yaitu dari guru ke peserta didik, dari peserta didik ke guru, dan antarpeserta didik. Prinsip-prinsip penilaian portofolio menurut Direktorat PLP Ditjen Dikdasmen Depdiknas meliputi mutual trust, confidentiality, joinownership, satisfaction, dan relevance.
  1. MutualTrust (saling mempercayai), artinya jangan ada saling mencurigai amtara guru dengan peserta didik maupun antarpeserta didik. Untuk membangun suasana penilaian yang kondusif, dibutuhkan rasa saling percaya, saling membantu, terbuka, jujur, dan adil.
  2. Confidentiality (keberhasilan bersama), artinya guru harus menjaga semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada tidak boleh diberikan atau diperlihatkan kepada siapapun sebelum diadakan pameran agar peserta didik yang mempunyai kelemahan tidak merasa dipermalukan dan untuk memotivasi peserta didik untuk memperbaiki hasil pekerjaan peserta didik.
  3. Joint Ownership (milik bersama), artinya semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen ada harus menjadi milik bersama antara guru dan peserta didik karena itu harus dijaga bersama, baik penempatannya maupun penyimpanannya. Guru harus memberi kemudahan kepada peserta didik untuk melihat, menyimpan, san mengambil kembali portofolio mereka.
  4. Satisfaction (kepuasan), artinya semua dokumen dalam rangka pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator harus dapat memuaskan semua pihak, baik guru, orang tua, maupun peserta didik, karena dokumen tersebut merupakan bukti karya terbaik peserta didik sebagai hasil pembinaan guru.
  5. Relevance (kesesuaian), artinya dokumen yang ada harus sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang diharapkan.

Penilaian portofolio hanya dapat dilakukan jika pembelajarannya pun menggunakan pendekekatan portofolio. Artinya, jika dalam pembelajaran guru hanya menuntut peserta didik untuk menghafal pengetahuan atau fakta yang rendah, maka penilaian portofolio akan tidak bermakna. Penilaian portofolio akan efektif apabila pembelajarannya menuntut peserta didik untuk menunjukkan kemampuan yang nyata dan menggambarkan pengembangan aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai pada taraf yang tinggi.
Prinsip penilaian portofolio yang lain adalah memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan refleksi bersama-sama. Peserta didik dapat merefleksikan tentang proses berpikir mereka sendiri, kemampuan pemahaman mereka sendiri, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Tidak hanya itu, penilaian portofolio harus diarahkan untuk menilai proses belajar peserta didik, seperti catatan perilaku harian, sikap dan motivasi belajar, antusias tidaknya dalam mengikuti pembelajaran. Bukan hanya proses belajar, akan tetapi juga meliputi hasil akhir dari suatu tugas yang diberikan guru.

D.    ContohRubrik Penilaian Produk
Dalam penilaian portofolio hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip dokumentasi portofolio antara lain kelengkapan dan ketepatan data, ketepatan waktu, tingkat keterbacaan, praktis, sistematis, dan relevan.Berikut contoh format penilaian produk berdasarkan indikator.
Indikator
4.1.1 Menceritakan kegiatan siang hari yang biasa dilakukan
4.1.2 Memperagakan kegiatan di siang hari dengan melibatkan anggota
tubuh dan pancaindera
4.1.3 Memasangkan gambar dengan kata kegiatan di siang hari
4.1.4 Melengkapi huruf yang hilang pada teka-teki silang mengenai kegiatan sehari-hari
Teknik Penilaian
Tes lisan dan tertulis
Instrumen
Tugas
·         Ceritakanlah kegiatan di siang hari yang biasa kamu lakukan!
·         Peragakanlah kegiatan yang kamu lakukan di siang hari menggunakan anggota tubuh dan pancaindera!


Tugas 1: Menceritakan Kegiatan Siang Hari
            Rubrik Penilaian dan Pedoman Penskoran
Ketentuan
              4          
Baik sekali
(A)
3
Baik
(B)
2
Cukup
(C)
1
Perlu bimbingan
(D)
Bahasa yang digunakan
Siswa mampu menceritakan kegiatan siang hari menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan intonasi dan artikulasi yang jelas dan benar.
Siswa mampu menceritakan kegiatan siang hari menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan intonasi yang jelas dan benar serta artikulasi yang jelas dan tidak benar.
Siswa menceritakan kegiatan siang hari menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan intonasi yang tidak jelas dan tidak benar serta artikulasi yang tidak jelas dan tidak benar.
Siswa menceritakan kegiatan siang hari menggunakan bahasa Indonesia yang tidak baik dan tidak benar dengan intonasi tidak jelas dan tidak benar serta artikulasi yang tidak jelas dan tidak benar

Tugas 2: Memperagakan Kegiatan Siang Hari
            Rubrik Penilaian dan Pedoman Penskoran
Ketentuan
              4             
Baik sekali
(A)
3
Baik
(B)
2
Cukup
(C)
1
Perlu bimbingan
(D)
Kreativitas






Gerak tubuh
Siswa mampu memperagakan kegiatan siang hari dengan peristiwa yang sangat menarik.

Siswa mampu memperagakan kegiatan siang hari dengan melibatkan kelima pancaindera.
Siswa mampu menceritakan kegiatan sehari-hari dengan peristiwa yang menarik.

Siswa mampu memperagakan kegiatan siang hari dengan melibatkan empat dari pancaindera.
Siswa menceritakan kegiatan sehari-hari dengan peristiwa yang kurang menarik.

Siswa memperagakan kegiatan siang hari dengan melibatkan tiga dari pancaindera.
Siswa menceritakan kegiatan sehari-hari dengan peristiwa yang kurang menarik.

Siswa memperagakan kegiatan siang hari dengan melibatkan dua dari pancaindera.

E.     Pedoman Penyusunan Portofolio
Pada prinsipnya, setiap tindakan belajar peserta didik harus diberikan penghargaan.Tujuannya adalah untuk memberikan penguatan dan semangat belajar.Penghargaan tersebut dapat berbentuk tulisan atau lisan.Semua penghargaan tersebut dapat dijadikan bahan penilaian portofolio. Bahan penilaian portofolio bisa juga diambil dari hasil pekerjaan peserta didik, seperti Lembar Kerja Siswa, hasil rangkuman, gambar, kliping, hasil kerja kelompok, hasil tes, buku catatan dan hal-hal yang meyangkut hasil karya peserta didik.
Di samping itu, bahan penilaian portofolio dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
1.      Penghargaan yang diperoleh peserta didik, baik tertulis maupun lisan, seperti sertifikat hasil lomba atau cacatan guru tentang penghargaan lisan yang pernah diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
2.      Hasil pekerjaan peserta didik, seperti Lembar Kerja Siswa (LKS), klipping, gambar, hasil ulangan, hasil kerja kelompok, dan hasil rangkuman.
3.      Catatan/ laporan dari orang tua peserta didik atau teman sekelas.
4.      Catatan pribadi peserta didik, seperti bukti kehadiran, hasil presentasi dari tugas-tugas yang selesai dikerjakan, catatan-catatan kejadian khusus (anecdotal records), dan daftar kehadiran.
5.      Bahan-bahan lain yang relevan, yaitu (a) bahan yang dapat memberikan informasi tentang perkembangan yang dialami peserta didik, dan (b) bahan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan tentang kurikulum dan pembelajaran.
6.      Alat-alat audio-visual, video atau disket.
Isi portofolio dapat disimpan di dalam alat penyimpanan file elektronik.

Setelah semua bahan penilaian portofolio dikumpulkan, kemudian disusun dan disimpan dalam sebuah dokumen. Dalam rangka penataan sebuah dokumen, guru hendaknya memperhatikan hal-hal sebagi berikut:
            Pertama, setiap dokumen harus dibuat identitas peserta didik, seperti nama, nomor induk, kelas, dan nama sekolah.
            Kedua, untuk mempermudah pengecekan isi dokumen, maka setiap dokumen harus dibuat daftar isi dokumen.
            Ketiga, isi dokumen harus dimasukkan ke dalam satu map atau folder dan disusun secara sistematis sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
            Keempat, isi dokumen hendaknya dikelompokkan sesuai dengan mata pelajaran dan setiap mata pelajaran diberikan warna yang berbeda.
            Kelima, setiap isi dokumen harus ada cacatan atau komentar dari guru dan orang tua.
            Keenam, isi dokumen hendaknya tidak ditentukan sepihak oleh guru, tetapi harus melibatkan peserta didik melalui proses diskusi. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik tidak hanya dijadikan sebagai objek penilaian tetapi juga subjek penilaian.

F.     Pemberian Skor atau Penilaian Portofolio
Menurut Anthoni J. Nitko (1996), ada enam tahap untuk menggunakan sebuah system portofolio (six steps for crafting a portfolio system), yaitu “mengidentifikasi tujuan dan fokus portofolio, mengidentifikasi isi materi umum yang akan dinilai, mengidentifikasi pengorganisasian portofolio, menggunakan portofolio dalam praktik, evaluasi pelaksanaan portopolio, dan evaluasi portopolio secara umum”.
Tahap-tahap penilaian portofolio yang disarankan adalah sebagai berikut.
1.      Menentukan tujuan dan fokus portofolio. Hal ini dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a.       Mengapa portofolio itu akan dilakukan?
b.      Tujuan pembelajaran dan  tujuan kurikulum (dalam hal ini kompetensi dasar) apa yang yang akan dicapai?
c.       Alat penilaian yang bagaimana yang tepat untuk menilai tujuan tersebut?
d.      Apakah portofolio akan difokuskan pada hasil pekerjaan yang baik, pertumbuhan dan kemajuan belajar, atau keduanya?
e.       Apakah portofolio itu akan digunakan untuk formatif, sumatif,  diagnostik atau semuanya?
f.       Siapa yang akan dilibatkan dalam menentukan tujuan , fokus, dan pengaturan (organization) portofolio?
2.      Menentukan isi portofolio
Isi potofolio harus menunjukkan kemampuan peserta didik sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.Semua kegiatan pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas harus selalu diamati dan dinilai. Karya apa saja yang terdapat dalam portofolio merupakan kesepakatan bersama antara guru dan para siswa.
3.      Mengembangkan kriteria penilaian
Kriteria penilaian harus dirumuskan dengan jelas, baik yang berhubungan dengan proses pembelajaran maupun hasil belajar yang diharapkan. Kriteria penilaian sangat bergantung pada kompetensi, cara menilai dan hasil karyayang dinilai (bobot).
4.      Menyimpan di tempat yang tepat
Portofolio disimpan di dalam map, album, atau media penyimpanan lain.
5.      Menyusun format penilaian
Sebagaimana isi dan kriteria penilaian, maka format penilaian pun harus mengacu pada tujuan.



Berikut ini contoh  format penilaian produk.
No
Aspek-aspek Penilaian
Indikator
Skor
Keterangan
01
Persiapan
I


II


III


02
Pembuatan
Umum


Modifikasi


Khusus


03
Komponen Penilaian
Disain


Bahan


Kreativitas


Orisinalitas



Jumlah Skor




Nilai




Bandung,
Guru,

……………………………………

Kriteria Penilaian:
Jumlah Skor:         91-100 = Sangat Memuaskan
                              81-90   = Memuaskan
                              71-80   = Baik
                              61-70   = Cukup
                              < 60     = Kurang









Berikut ini salah satu contoh format portofolio
Kompetensi Dasar
Mendengarkan dan melakukan sesuatu
Nama peserta didik: Anies
Tanggal : 14 Februari 2015
Indikator
PENILAIAN
  • Melakukan sesuatu sesuai dengan perintah guru, misalnya: duduk, berdiri, membuka buku, mendengarkan dengan baik, dll
  • Mengerjakan tugas sesuai dengan petunjuk guru, seperti: melingkari, menyilang, menggarisbawahi, menarik garis, memberi tanda ceklist, dll
jelek sekali
Jelek
sedang
baik
baik sekali





Dicapai melalui:
Komentar Guru:
Anies sudah cukup baik melakukan sesuatu dengan benar sesuai dengan perintah, permintaan, petunjuk guru.
  • Pertolongan guru
  • Seluruh kelas
  • Kelompok kecil
  • Sendiri
Komentar Orang Tua:

6.      Hasil akhir dari kerja siswa dapat dinikmati siswa atau orang lain
Portofolio menunjukkan perkembangan belajar siswa. Artinya, siswa atau orang lain dapat melihat ide/ gagasan awal, berkembang ke proses pembuktian dan pengerjaan, kemudian hasil akhirnya. Berbagai draf yang tidak sempurna atau gagal harus diikutsertakan untuk menunjukkan perkembangan belajar siswa.
7.      Memberikan kesempatan untuk memperbaiki
Siswa yang belum mendapat nilai sesuai kriteria ketuntasan berhak memperbaiki portofolionya. Akan tetapi, perbaikan tersebut berdasarkan kesepakatan mengenai waktu perbaikan dan jenis perbaikan yang dapat dilakukan siswa untuk memperbaiki perkembangan belajarnya.
Penilaian portofolio siswa tergantung pada proses dan hasil karya (produk) yang dimasukkan dalam portofolio. Penilaian tersebut perlu dilakukan dengan tujuan untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa, melihat perkembangan belajar siswa, menilai keberhasilan rancangan pembelajaran yang disusun guru, mendorong siswa merefleksikan diri, atau memberikan nilai akhir kepada siswa. Penilaian isi portofolio dan setiap kriteria menggunakan skala 0-10 atau 0-100.












BAB III
KESIMPULAN
1.    Portofolio merupakan laporan penilaian produk atau kinerja siswa. Portofolio dapat meliputi proyek atau produk yang memberikan gambaran hasil dan perkembangan belajar selama periode waktu tertentu (jangka panjang). Karakteristik penilaian portofolio yaitu multisumber, autentik, dinamis, eksplisit, integrasi, kepemilikan, dan beragam tujuan.
2.    Kelebihan model penilaian portofolio antara lain portofolio memberikan perspektif tentang penilaian belajar siswa yang berkesinambungan dan guru dapat berkomunikasi dengan siswa dan orang tua tentang perkembangan belajar siswa. Kekurangan model penilaian portofolio antara lain menyita waktu yang banyak, bersifat subjektif, dan memiliki reliabilitas yang rendah.
3.    Prinsip-prinsip penilaian portofolio menurut Direktorat PLP Ditjen Dikdasmen Depdiknas meliputi mutual trust, confidentiality, joinownership, satisfaction, dan relevance.
4.    Bahan penilaian portofolio dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu penghargaan yang diperoleh, hasil pekerjaan peserta didik, catatan/ laporan dari orang tua peserta didik atau teman sekelas, catatan pribadi, bahan-bahan lain yang relevan, dan alat-alat audio-visual, video atau disket.
5.    Penilaian portofolio siswa tergantung pada proses dan hasil karya yang dimasukkan dalam portofolio. Penilaian isi portofolio dan kriteria menggunakan skala 0-10 atau 0-100 dengan memperhatikan prosedur penyusunan portofolio.
8.    Tahap-tahap penilaian portofolio yaitu menentukan tujuan dan fokus portofolio, menentukan isi portofolio, mengembangkan kriteria penilaian, menyimpan di tempat yang tepat, hasil akhir dari kerja siswa dapat dinikmati siswa atau orang lain, menyusun format penilaian, dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki.

SOAL KUIS

B/S Penilaian portofolio melibatkan penilaian tiga ranah psikologis manusia dalam
pembelajaran.
B/S   Penilaian belajar siswa yang tidak berkesinambungan dalam penilaian portofolio memberikan perspektif.
B/S   Penilaian portofolio tidak jauh dari pengalaman yang dialami oleh para siswa.
B/S  Penilaian isi dan kriteria portofolio menggunakan skala 0-10 atau 0-100.
B/S Tidak dibutuhkan transparansi (keterbukaan) antara guru dan siswa dalam penilaian portofolio.



















DAFTAR REFERENSI

Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Daryanto, H. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Edrayanto, Herman Yosep Sunu dan Yustiana Wahyu Harumurti. 2014. Aplikasi
Rubrik untuk Penilaian Belajar Siswa. Yogyakarta: PT Kanisius
Edrayanto, Herman Yosep Sunu dan Yustiana Wahyu Harumurti. 2014. Penilaian
Belajar Siswa di Sekolah.Yogyakarta: PT Kanisius
Muchlis, Masnur. (2011). Penilaian berbasis kelas dan kompetensi. Bandung
PT Rafika Aditama
Sukardi.(2014). Evaluasi program pendidikan dan kepelantikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Surapranata, Sumarna dan Muhammad Hatta. 2004. Penilaian Portofolio. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Widoyoko, Eko Putro. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta:Pustaka
Pelajar.



2 komentar:

  1. Makasih ini sangat bermanfaat, terutama bagi sekolah yang mau akreditasi. Kebetulan sekolah saya mau akreditasi.

    BalasHapus
  2. Titanium Art of the Turf | TITIAN ART OF THE ULTIMATE EARL
    From metal and steel, titanium knee replacement the Titanium Art of the titanium nose stud Turf is crafted to suit all tastes. This metal art 2017 ford focus titanium is crafted with titanium tube the highest black titanium wedding band quality. Titanium Art of the Turf.$24.00 · ‎In stock

    BalasHapus