Album Permainan Tradisional Anak
Mata Kuliah Permainan Anak (PDW2336)
Permainan Tradisional Pindah Bintang
untuk Perkembangan Fisik dan Kreativitas

Oleh:
Yunita Mayasari (131134133)
Ongko Hutama Elyas (131134132)
Arif Saefudin (131134126)
Elizabet Vania Melati (131134146)
Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014
Tentang Permainan Pindah Bintang
1.
Asal Usul permainan Pindah Bintang
Permainan pindah bintang ini merupakan
permainan tradisional yang berasal dari Kalimantan Timur. Permainan tradisional
ini menuntut keseimbangan antara kekuatan fisik, ketahanan mental, dan tingkat
kreativitas yang cukup. Permainan tradisional ini diberi nama Pindah Bintang
karena diambil dari gerak bintang di langit yang berkelap – kelip seakan – akan
bintang itu bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Pindah bintang perlu diangkat
kembali karena anak-anak jaman sekarang sudah banayk meninggalkan permainan ini
karena sudah terkalahkan oleh kemajuan teknologi. Anak-anak sekarang lebih
menyukai bermain gadget dari pada melakukan permainan tradhisional. Permainan
pindah bintang ini dapat melatih kekuatan fisik anak dikarenakan anak-anak
harus lari-larian juga. Selain itu permainan ini juga tidak hanya dimainkan
oleh anak-anak saja. Para remaja dan dewasa pun menyukai permainan ini.
Pindah bintang mempunyai
filosofis yaitu hidup itu selalu berpindah-pindah meskipun kita sudah nyaman,
kita harus pindah karena akan ada orang yang menggantikan kita. Dan jangan
pernah mau berada di zona nyaman terus menerus jika mau sukses.
2.
Deskripsi
Permainan Pindah Bintang
Pindah Bintang adalah
salah satu permainan tradisional Melayu dari Kalimantan Timur. Sesuai namanya,
permainan Pindah Bintang terinspirasi
dari gerak bintang yang berkelap-kelip di angkasa, seolah-olah bintang itu
berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain. Penamaan Pindah Bintang ini
diambil dari gerak bintang di langit yang berkelap-kelip, seakan-akan bintang itu
bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Para pemain yang
memainkan Pindah Bintang akan
menirukan gerak bintang dengan melompat dan berlari dari satu ruang menuju
ruang lainnya. Sedangkan tempat yang baru saja ditinggalkan oleh pemain tadi
harus langsung diisi oleh pemain yang lain atau terjadi pertukaran tempat di
antara pemain. Situasi seperti ini bagaikan pergerakan bintang di angkasa:
sesaat bintang menghilang namun segera muncul lagi di tempat lain (Bambang
Suwondo, dkk., 1983:19).
Permainan Pindah Bintang bisa jadi dapat ditemukan di tempat-tempat lain di luar
kawasan Melayu, khususnya di Kalimantan Timur, bahkan mungkin juga dapat
ditemukan di luar negeri, utamanya di negara-negara Barat (Eropa atau Amerika).
Dikatakan demikian karena permainan semacam ini juga tercatat dalam sebuah
ensiklopedia, yakni The Book of Knowledge (Volume VII). Berdasarkan
penemuan di dalam buku referensi tersebut, permainan Pindah
Bintang diduga berasal dari Eropa yang dibawa ke tanah Melayu pada
masa kolonial atau penjajahan (Bambang Suwondo, dkk., 1983:19).
3.
Permainan
Pindah Bintang dalam Pembelajaran
Dalam sebuah pembelajaran, permainan Pindah Bintang
ini dapat digunakan sebagai salah satu media dalam penyampaian pembelajaran.
Permainan pindah bintang ini lebih banyak membutuhkan gerakan anggota tubuh
dalam memainkannya. Dan untuk pembelajaran, kami memodifikasi permainan pindah
bintang ini agar sesuai dengan pembelajaran yang akan diberikan.
Permainan Pindah Bintang ini kami kaitkan dengan
pembelajaran di kelas 4 tema 1 subtema 1 pembelajaran 3 tentang PJOK dan IPS.
Dalam pembelajaran PJOK berisi materi gerak dasar atletik, sedangkan dalam
pembelajaran IPS materinya berisi nilai – nilai Pancasila. Kompetensi dasar
PJOK yang dimaksud adalah KD 3.2 Memahami pengaruh aktivitas fisik dan
istirahat terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh, dan KD 4.1 Mempraktikkan
kombinasi gerak dasar untuk membentuk gerakan dasar atletik jalan dan lari yang
dilandasi konsep gerak melalui permainan dan atau tradisional. Dengan indikator
siswa mampu mempraktikkan permainan tradisional dengan teknik bermain yang
benar. Sedangkan KD dalam IPS yang dimaksud adalah KD 3.5 Memahami manusia
dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
Dengan indikator Siswa mampu menjelaskan nilai – nilai yang dipelajari pada
saat mempraktikkan permainan tradisional yang bisa diaplikasikan dalam
kehidupan sehari – hari.
4.
Siapa
yang dapat memainkan permainan pindah bintang ini ?
a. Pemain
Pindah Bintang
Dalam versi asli
permainan pindah bintang, permainan ini dapat dimainkan oleh siapa saja. Permainan pindah bintang ini dapat dimainkan oleh semua orang dari segala lapisan
masyarakat,
baik dari kalangan bangsawan maupun dari kalangan biasa. Permainan Pindah
Bintang juga tidak mengenal perbedaan jenis kelamin. Artinya, peserta
yang mengikuti permainan ini boleh laki-laki semua, perempuan semua, atau
campuran laki-laki dan perempuan (Bambang Suwondo, dkk., 1983:19). Akan tetapi,
biasanya permainan ini dilakukan oleh anak-anak yang berusia antara 6 sampai
dengan 14 tahun. Jumlah peserta yang bisa memainkan Pindah Bintang
pun tidak mengenal batas, namun seringkali permainan ini
dilakukan oleh 5, 6, atau 7 orang peserta (Bambang Suwondo, dkk., 1983:20).
b. Pemain
Pindah Bintang dalam Pembelajaran
Sebelum
digunakan untuk salah satu media pembelajaran, kami memodifikasi permainan
pindah bintang ini menjadi sebagai berikut :
·
Permainan pindah bintang ini dimainkan
oleh siswa kelas 4 SD yang terdiri dari seluruh anak dalam satu kelas. Siswa
dalam satu kelas dibagi dalam 4 kelompok yang masing – masing kelompok berisi 7
anak. Jumlah kelompok maupun anggota kelompok dapat disesuaikan dengan jumlah
siswa yang ada dalam siswa satu kelas di tiap sekolah.
·
Permainan pindah bintang ini dapat
dimainkan oleh siswa putri maupun putra.
5.
Yang
Perlu Dipersiapkan dalam Permainan Pindah Bintang
a. Persiapan
Permainan Pindah Bintang
Dalam versi asli, hal – yang yang
perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut :
·
Pertama-tama,
semua peserta yang hendak mengikuti permainan Pindah Bintang mengadakan undian, misalnya dengan
cara hompimpa. Setelah dilakukan hompimpa sampai
peserta yang tersisa tinggal dua orang saja, maka selanjutnya dilakukan sut untuk
menentukan siapa orang terakhir atau siapa yang kalah.
·
Setelah
undian selesai dilakukan, langkah persiapan berikutnya adalah mencari tempat
untuk melakukan permainan, yakni tempat di mana terdapat tonggak atau pilarnya,
misalnya di serambi atau pendapa rumah. Apabila ingin tetap dimainkan di dalam
ruangan namun tidak menemukan tonggak atau pilar, biasanya para peserta akan
mempergunakan barang-barang yang ada di dalam rumah, misalnya kursi, meja,
lemari, atau benda-benda lainnya, sebagai pengganti tonggak atau pilar. Fungsi
benda-benda ini adalah sebagai patokan atau pijakan.
·
Jikapun
ingin bermain di luar rumah yang tidak ada tonggak atau pilarnya, Pindah Bintang tetap bisa
dimainkan di mana peserta harus membuat lingkaran-lingkaran di atas tanah.
Fungsi dari lingkaran-lingkaran tersebut, atau bisa digambar dengan bentuk
lain, adalah sama seperti tonggak, pilar, atau benda-benda lain di dalam rumah,
yakni sebagai pijakan atau patokan.
·
Jumlah
tonggak, pilar, benda-benda lain, atau gambar yang digunakan sebagai pijakan
harus kurang dari satu pemain. Artinya, harus ada satu orang peserta yang tidak
memperoleh tempat pijakan. Misalnya, apabila jumlah keseluruhan peserta
permainan ada 5 (lima) orang, maka pijakan yang disediakan harus berjumlah 4
(empat). Begitu pula seterusnya sesuai dengan jumlah pelaku yang turut serta
dalam permainan Pindah Bintang ini
(Bambang Suwondo, dkk., 1983:21).
b.
Persiapan permainan Pindah Bintang dalam
Pembelajaran
Permainan
Pindah Bintang yang sudah dimodifikasi untuk digunakan dalam pembelajaran ini
memerlukan persiapan sebagai berikut :
·
Para siswa yang mengikuti permainan ini
melakukan hompipa dan setelah tersisa
dua anak, kemudian dua anak tersebut melakukan sut untuk menentukan siapa yang menjadi penjaga dan siapa yang
menjadi pemain. Yang menjadi penjaga adalah siswa yang kalah dalam sut sedangkan yang menang menjadi pemain.
·
Permainan Pindah Bintang ini dapat
dilakukan di tempat tertutup maupun tempat terbuka.
·
Jika dimainkan di tempat tertutup, kita
bisa menggunakan kapur untuk menggambar tempat pijakan. Sedangkan, jika
dimainkan di tempat terbuka kita bisa menggambar tempat pijakan di tanah. Dan
jika kita bermain di tempat terbuka yang berupa hamparan rumput, kita dapat
menggunakan terigu untuk menggambar tempat pijakan.
·
Kartu soal disebar di setiap tempat
pijakan yang telah ada
·
Setelah itu para pemain menempatkan diri
di tiap pijakan sedangkan penjaga menempatkan diri di tengah – tengah.
·
Ada baiknya juga mempersiapka kotak p3k
untuk berjaga – jaga jika ada peserta permainan Pindah Bintang yang terluka
karena bertabrakan
6.
Aturan
Permainan Pindah Bintang
a. Permainan
Pindah Bintang versi asli
Dalam
versi aslinya permainan Pindah Bintang ini memiliki aturan – aturan sebagai
berikut :
·
Peserta
yang kalah dalam undian, yakni yang tadi sudah dilakukan dengan cara hompimpa dan
sut, dikatakan sebagai pemain yang harus ajak atau jaga. Ini
berarti bahwa si peserta yang kalah undian nantinya harus merebut salah satu
tempat atau pijakan apabila sedang terjadi pertukaran tempat.
·
Sebelum
para peserta yang lain masih memegang tonggaknya atau di dalam lingkarannya
masing-masing sebagai tempat pijakan, maka pemain yang kalah undian (pemain
yang ajak ataujaga) tidak boleh merebut tempat pijakan
yang masing-masing sudah ada penghuninya tersebut.
·
Pada
waktu permainan sedang dilangsungkan, pemain yang kalah undian (pemain
yang ajakatau jaga) tidak diperbolehkan mendorong
peserta yang lain secara paksa dalam usahanya merebut tempat pijakan.
·
Ketika
permainan berlangsung dan hendak terjadi pertukaran tempat, para peserta,
selain pemain yang ajak atau jaga, harus menunggu
aba-aba terlebih dulu sebelum melakukan pertukaran tempat pijakan (Bambang
Suwondo, dkk., 1983:22).
b. Aturan
permainan Pindah Bintang dalam Pembelajaran
Dalam permainan Pindah
Bintang yang digunakan dalam pembelajaran, aturan – aturannya dimodifikasi
sebegai berikut :
·
Pemain yang kalah sut menjadi penjaga
·
Penjaga harus merebut salah satu tempat
pijakan yang sudah ditinggalkan oleh pemain
·
Satu pijakan hanya dapat diisi oleh satu
pemain
·
Selama pemain berada di tempat pijakan,
pemain harus menyelesaikan soal yang ada di tempat pijakan masing – masing
·
Selagi para pemain menyelesaikan soal,
penjaga bersiap merebut tempat pijakan yang ditinggalkan untuk menyelesaikan
soal juga
·
Saat salah satu pemain telah
menyelesaikan soal yang ada di tempat pijakannya, semua pemain harus berpindah
tempat
·
Penjaga tidak boleh mendorong paksa
pemain dalam merebut tempat pijakan
·
Pemenangnya adalah pemain yang berhasil
menyelesaikan semua soal paling cepat
7.
Jalannya
Permainan Pindah Bintang
a. Dalam
versi aslinya, permainan Pindah Bintang ini dimainkan dengan cara sebagai
berikut :
·
Setelah
diadakan undian dan ada seorang peserta yang dinyatakan dalam posisi ajak atau jaga(peserta
yang kalah dalam undian), maka para peserta yang lain (para peserta yang menang
dalam undian), segera memilih dan mengambil tempat pijaknnya masing-masing.
Misalnya, jika keseluruhan jumlah pemain ada 5 (lima) orang, sebutlah nama-nama
pemain itu sebagai A, B, C, D, E, dan pemain yang kalah undian adalah pemain A,
maka semua pemain yang lain (B, C, D,dan E) harus menempati tempat pijakan
masing-masing, yakni dengan memegang tonggak, pilar, benda-benda lain, atau
menempatkan diri di dalam lingkaran masing-masing. Sementara itu, pemain yang
kena ajak atau jaga, yaitu pemain A,
bersiap-siap segera merebut tempat pijakan apabila terjadi pertukaran tempat.
·
Setelah
semua peserta siap, maka salah seorang peserta akan memberi aba-aba sebelum
dilakukan pertukaran tempat. Aba-aba yang dimaksud biasanya berupa hitungan
satu, dua, tiga, dan pada hitungan yang terakhir, pemain B, C, D, dan E akan
berusaha berlari untuk saling bertukar tempat pijakan atau benda pegangan. Pada
waktu yang sama, peserta yang kena ajakatau jaga, yakni
pemain A, harus berusaha merebut salah satu tempat pijakan atau benda pegangan
dengan cara yang sama, yakni berlari sekuat tenaga dengan harapan bisa merebut
tempat pijakan yang juga sedang dituju atau setelah ditinggalkan salah seorang
peserta yang sedang bertukar tempat.
·
Pada
waktu pertukaran tempat, semua peserta yang menempati tempat pijakan atau memegang
tonggak (misalnya peserta B, C, D, dan E) diharuskan mencari tempat pijakan
atau tonggak yang lain (tidak boleh bertahan di satu tempat pijakan atau
tonggak dalam satu waktu). Jika tidak segera pindah pada saat aba-aba untuk
bertukar tempat diserukan, maka peserta itu dianggap melanggar aturan dan
dinyatakan kalah. Artinya, peserta tersebut harus menggantikan peran pemain
yang ajak atau jaga.
·
Pada
waktu pertukaran tempat, semua peserta yang menempati tempat pijakan atau
memegang tonggak (misalnya peserta B, C, D, dan E) tidak terikat ke mana ia
harus lari untuk memilih tempat pijakan atau tonggak pegangan. Artinya, mereka
masing-masing bebas memilih tempat baru.
·
Jarak
antara tempat pijakan atau tonggak yang satu dengan yang lain tidak ditentukan
dan tidak sama, alias terserah pada kehendak para pemain. Begitu seterusnya
permainan Pindah Bintang dilakukan
sehingga pemain yang kena ajak atau jaga pun
akan berganti-ganti.
·
Adakalanya
ketika terjadi pertukaran tempat, terdapat 2 (dua) pemain yang ternyata saling
berebut untuk menempati atau memegang tempat pijakan atau tonggak yang sama,
sehingga sebenarnya ada 1 (satu) tempat yang kosong. Kondisi seperti ini
biasanya akan dimanfaatkan oleh peserta yang kena ajak atau jaga untuk
menempati tempat pijakan atau tonggak yang lowong itu.
·
Jika
terjadi hal seperti di atas, maka penentuan peserta yang kalah dilakukan dengan
menentukan siapa yang terlebih dulu menempati atau memegang tempat pijakan atau
tonggak yang ditempati atau dipegang 2 (dua) orang pemain tadi. Pemain yang
dinilai menempati atau memegang tempat pijakan atau tonggak terlebih dulu, maka
dialah yang keluar sebagai pemenangnya, sehingga pemain yang satunya harus
menjadi orang yang ajak atau jaga,demikian
seterusnya.
·
Durasi
waktu permainan Pindah Bintang ini
tidak terbatas karena bisa dimainkan selama mungkin. Permainan baru akan
berhenti jika para peserta sudah merasakan lelah karena berlari-lari sepanjang
permainan berlangsung.
·
Pemenang
permainan Pindah Bintang ini
adalah peserta yang selalu bisa memperoleh tempat pijakan atau tonggak pegangan
ketika berlangsungnya pertukaran tempat, atau dengan kata lain, sang pemenang
adalah pemain yang tidak pernah kena ajak atau jaga.
b. Jalannya
Permainan Pindah Bintang dalam Pembelajaran
Dalam pembelajaran,
permainan pindah bintang ini dimainkan dengan cara :
·
Satu kelas dibagi menjadi 4 kelompok dan
setiap kelompok berisi 7 anak, jumlah pemain dapat disesuaikan dengan jumlah
siswa di SD masing – masing
·
Para pemain mengadakan hompipa hingga tersisa dua anak.
Kemudian dua anak tersebut melakukan sut.
Anak yang kalah sut menjadi penjaga dan 6 lainnya menjadi pemain.
·
Setelah selasai melakukan hompipa dan sut, pemain yang menang
segera menempatkan diri di tempat pijakan.
·
Dalam tempat pijakan, para pemain harus
menyelesaikan soal yang ada di tempat pijakan masing – masing
·
Semua peserta permainan harus
menyelesaikan semua soal yang ada di setiap tempat pijakan. Dan yang tercepat
menyelesaikan semua sol adalah pemenangnya
·
Setelah mendapatkan pemenang, semua anak dikumpulkan kembali untuk
melakukan refleksi bersama.
8.
Manfaat
Permainan Pindah Bintang
Selain mendapat kesenangan, dari permainan pindah
bintang ini siswa dapat memetik manfaatnya. Diantaranya sebagai berikut :
·
Menumbuhkan
kreativitas anak. Permainan Pindah
Bintang menuntut para peserta untuk kreatif dalam menjalankan
strategi, yakni bagaimana caranya agar selalu bisa mendapatkan tempat pijakan
atau tonggak pegangan tanpa didahului oleh peserta lainnya maupun pemain yang
sedang ajak atau jaga.
·
Melatih
insting untuk selalu sigap dalam bertindak dan tepat dalam memutuskan sesuatu.
Permainan Pindah Bintang akan
membuat insting pemain selalu terjaga untuk menentukan ke mana kiranya dia akan
bertukar tempat pijakan atau tonggak pegangan. Selain itu, pemain
Pindah Bintang akan terlatih dalam mengambil suatu keputusan di tengah
tekanan waktu yang sangat terbatas.
·
Menjaga
kondisi kesehatan badan. Ketika melakukan permainan Pindah Bintang, sebenarnya
sama saja dengan berolah raga, karena permainan ini menuntut para peserta untuk
sering berlari dan menggerakkan anggota tubuh.
·
Memupuk
rasa setia kawan. Dengan melakukan permainan tradisional seperti Pindah Bintang ini, maka rasa
setia kawan akan terpupuk dengan baik karena permainan ini merupakan jenis
permainan kolektif yang membutuhkan rasa saling pengertian di antara peserta.
·
Melestarikan
kearifan lokal. Meskipun belum dapat dipastikan bahwa permainan Pindah Bintang
berasal dari nenek moyang orang Kalimantan Timur, namun
permainan ini sudah dimainkan oleh anak-anak di Kalimantan Timur sejak
berpuluh-puluh tahun yang lalu dan menjadi tradisi yang harus dilestarikan
serta dipertahankan keberadaannya.
·
Sebagai
hiburan dan kesenangan dalam memanfaatkan waktu luang. Permainan Pindah Bintang
ini bersifat menghibur dan sangat menyenangkan jika
dilakukan secara bersama-sama oleh teman-teman sepermainan.
9.
Materi
yang Diacu dalam Pembelajaran
Dalam
permainan pindah bintang versi kelompok kami, materi yang ingin diacu adalah
tentang interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
serta penerapan sikap yang sesuai dengan sila – sila pancasila dalam kehidupan
sehari – hari.
10. Kartu Soal dan Kartu Jawaban
Dalam permainan pindah bintang versi kelompok kami,
kami akan memberikan soal di setiap tempat pijakan yang harus diselesaikan
dalam waktu tertentu sebelum pergantian tempat.
Soal
|
Jawaban
|
Simbol bintang
melambangkan sila pancasila ke
|
Satu (1)
|
Sila ke-3 yaitu
Persatuan Indonesia dilambangkan dengan
|
Pohon beringin
|
Musyawarah dan orang
– orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu merupakan makna symbol
dari sila ke
|
Empat
|
Symbol padi dan kapas
bermakna
|
Kemakmuran
|
Symbol sila ke- 5
adalah
|
Rantai
|
Menghargai teman yang
sedang beribadah merupakan sikap yang sesuai dengan sila ke
|
Satu
|
Contoh sikap dari
sila ke-2 adalah
|
Tidak meremehkan
teman
|
Menghargai pendapat
teman dalam bermusyawarah merupakan penerapan dari sila
|
Ke-4 kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
|
Salah satu contoh
sikap cinta lingkungan alam adalah
|
Tidak membuang sampah
sembarangan
|
Sikap kita jika ada
teman yang bermusuhan adalah
|
Mendamaikan
|
Penanaman hutan
kembali disebut
|
Reboisasi
|
Contoh sikap cinta
kebudayaan Indonesia adalah
|
Belajar menari tari
tradisional
|
Akibat membuang
sampah sembarangan adalah
|
Banjir
|
11. Refleksi Siswa
a. Siswa
diajak untuk merefleksikan perasaan mereka setelah mengikuti permainan pindah
bintang dengan menggambarkan emoticon
b. Siswa
merefleksikan hal – hal apa yang harus dilakukan untuk memenangkan permainan
pindah bintang ini
c. Siswa
diajak untuk menemukan nilai – nilai dan pesan moral yang ada dalam permainan
Pindah Bintang
12. Penutup
Permainan tradisional Pindah Bintang merupakan salah satu kekayaan budaya bangsa
Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur. Oleh karena itu, permainan
tradisional semacam ini harus selalu dijaga agar jangan sampai hilang dan
kemudian punah di tengah derasnya serbuan permainan-permainan modern di era
modernisasi seperti sekarang ini.
13. Daftar Pustaka
Bambang Suwondo, dkk., 1983. Permainan Anak-anak
Daerah Kalimantan Timur. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Toko Mesin Murah · Jual Mesin · Susu Listrik · Portal Belanja Mesin Makanan, Pertanian, Peternakan & UKM · CP 0852-576-888-55 / 0856-0828-5927
BalasHapus