Minggu, 31 Mei 2015



My Vocabulary Diary

Unit 1
1.birth rates                 = the number of children who are born.
            - This year’s birth rates higher than last year.
2.life expectancy         = how long people live.
            - life expctancy in Indonesia is still very low.
3.advantages               = the quality of having a superior or more favorable position.
- The experience gave him the advantage over me.
4. pleased                    = experiencing or manifesting pleasure.
            - I could tell she was pleased about something.
5. average                    = the average amount is the amount you get when you add
together several quantities and divide this by the total      number of quantities.
-          The age of the candidates ranged from 29 to 49 with an average age of 37.

Unit 2
1.pork                          = the meat from pigs
            - My mother cooks pork fo diner.
2.pastry                       = any of various baked foods made of dough or batter.
            - special menu in our restaurant is a traditional fried pastry filled with
              vegetables and melted cheese.
3.heat                          = to make something become warm or hot 
            - Heat the milk until it boils.
4.leaflet                       = a small book or piece of paper advertising something or giving
   information on a particular subject.
            - Students were handing out election leaflets at the station.
5.occasions                  = an even that occurs at a critical time.
            - It was needed only on special occasions.
6.lamb                         = the meat of a young sheep
            - in last new year party we grilled many leg of lamb.

Unit 3
1.Realize                     = to know and understand something, or suddenly begin to
                                        understand it.
-          I'm sorry, I didn't realize who you were.
2.passenger                  = someone who is travelling in a vehicle, plane, boat etc, but is
                                       not driving it or working on it.
-          The company can't afford to carry any passengers.
3.concerned                 = worried.
            -    All the people concerned with children's education.
4.slightly                     = a little.
            -    He was someone I already knew slightly.
5.hemisphere   = a half of the earth.
            - the Northern hemisphere.
6.spokesman    = a man who has been chosen to speak officially for a group,
   organization, or government.
- A White House spokesman said that we should keep the peace.
7.drawbacks                = disadvantage
            - It's a great city - the only drawback is the weather.
8.nursery school          = a school for children who are between three and five years old
            - Every Tuesday I bring my brother to nursery school.


Unit 4
1.Claim                        = to ‘order’ sth free-of-charge,because it belongs to you.
- john rejected claims that he had acted irresponsibly.
2.bargain                     = a good offer.
            - There are no bargains in the clothes shops at the moment.
3. crowd                      = a large group of people who have gathered together to do something.
            - There were crowds of shoppers in the street.
4.queue                        = to form or join a line of people or vehicles waiting to do something
                                       or go somewhere
            - We had to queue up for ages to get served.

Unit 5
1.fascinating                = extremely interesting.
            - My father gave me a fascinating book as a birthday gift.
2. plenty                      = a large quantity that is enough or more than enough.
            - Make sure she gets plenty of fresh air.
3.preserve                    = keep it alive.
            - We must encourage the planting of new trees and preserve our existing woodlands.
4.path                          = a track that has been made deliberately or made by many
                                       people walking over the same ground.
            - Follow the path along the river to the bridge.
5.quite             = very, but not extremely.
            - He's quite a good soccer player.

Unit 6
1.explode                    = to burst with a loud noise.
            - The device was thrown at an army patrol but failed to explode.
2.tied up                      = to fasten something together, using string, rope.
            - He tied up all the old newspapers.
3.advice                       = an opinion you give someone about what they should do.
            - Could you give me some advice about buying a home?

2



Analisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel
“2”


gambar logo universitas sanata dharma.png



Disusun oleh
Nama               : Elizabeth Vania Melati
NIM                            : 131134146
Kelas               : IC
Program Studi :Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Universitas Sanata Dharma
2013

Analisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel
“2”

1.      Identitas Buku
Judul               : 2
Pengarang       : Donny Dhirgantoro
Tahun terbit     : 2011
Tempat terbit   : Jakarta
Penerbit           : Grasindo
Tebal buku      : 418 halaman

2.      Sinopsis
Jakarta,27 Oktober 1986.Malam itu hujan turun deras sekali.Di sebuah rumah
sakit besar di Jakarta tampak seorang laki-laki menunggu dengan perasaan cemas di depan ruang persalinan.Dan akhirnya peristiwa besar itu terjadi,Mama melahirkan seorang bayi besar dengan berat 6.25 kilogram dan panjang 59 cm yang kemudian diberi nama Gusni Annisa Puspita.
                        Keluarga besar Gusni menyambut kedatangan Papa,Mama,dan anggota baru keluarga mereka.Suatu malam,Kakek mengajak Papa dan Mama untuk membicarakan sesuatu yang penting.Malam itu sulit sekali bagi Papa dan Mama untuk memejamkan mata karena mereka tidak menyangka suatu cobaan besar telah datang menimpa keluarga mereka.
                        Gusni kecil yang ‘besar’ pun tumbuh semakin besar dari tahun ke tahun.Berat badannya terus bertambah dan sama sekali tidak pernah terjadi penurunan berat badan.Gusni sangat menyukai onde-onde dan karena onde-ondelah Gusni dipertemukan dengan Harry,sahabat sekaligus cinta pertama Gusni.Dibalik tubuhnya yang besar itu terdapat rahasia yang selama ini ditutup rapat oleh kedua orang tua Gusni.
                        Setelah usia Gusni mencapai 18 tahun,orang tuanya memutuskan untuk memberitahu rahasia besar itu yaitu Gusni memiliki penyakit obesitas yang membuat berat badannya tidak pernah turun tetapi terus bertambah. Penyakit obesitas itu merupakan penyakit yang diturunkan oleh kakek dan kakak kakek Gusni yang pernah mengidap penyakit tersebut. Dan menurut dokter yang menangani Gusni, umur Gusni hanya akan bertahan sampai usia 25 tahun.
                        Setelah mengetahui kenyataan pahit itu,Gusni tidak menyerah.Ia memutuskan untuk melawan penyakitnya dan berusaha untuk sembuh.Sejak itu Gusni selalu bangun pagi setiap hari dan tepat pukul 05.00 ia akan berlari dari rumahnya menuju GOR tempatnya berlatih bulutangkis.Sudah dua bulan lebih Gusni melakukan kebiasaan itu namun berat badannya tak kunjung turun. Tetapi gusni tetap berusaha dan memutuskan untuk bergabung di dunia bulutangkis seperti kakaknya Gita Annisa Srikandi. Ia terus berlatih dengan seorang pelatih  profesional yang merupakan pelatih kakaknya sendiri.
                        Suatu hari tiba-tiba Pak Pelatih mengadakan pertandingan pertama untuk Gusni.Lawan Gusni saat itu adalah Ria,dan ini juga pertandingan pertama bagi Ria.Bagi Pak Pelatih pertandingan pertama akan meninggalkan jejak yang jelas,ke mana anak didiknya akan ia bawa.Pada awal pertandingan,point Gusni selalu tertinggal cukup jauh dari point Ria karena saat itu pikiran Gusni belum masuk ke dalam pertandingan itu.Tetapi ketika memasuki setengah set,Gusni berhasil mendapatkan lebih banyak point.Gusni hampir berhasil untuk mengalahkan Novi. Tetapi, badannya yang besar itu membuat rongga dadanya seakan menyempit dan membuat Gusni sulit untuk bernapas. Akhirnya semua pandangan Gusni tadinya terang menjadi gelap dan akhirnya Gusni pingsan.
                        Setelah Gusni sadar dari pingsannya, orang tuanya melarang untuk ia bermain bulutangkis lagi. Gusni pun merasa bingung dan tidak setuju dengan keputusan orang tuanya. Dia pun pergi meninggalkan orang tuanya untuk pergi ke kamarnya. Pada malam harinya, Gita  menghampiri Gusni di kamarnya.Di situ pun terjadi perdebatan antara Gita dengan Gusni karena Gusni telah membuat orang tuanya menangis.Mereka berdebat tentang arti sebuah pertemanan. Dan pada akhirnya mereka berdua saling berpelukan dan meminta maaf. Karena sebenarnya di antara mereka tidak hanya memiliki hubungan kakak beradik saja, mereka juga merupakan dua sahabat yang saling menyayangi.
                        Dengan kejadian tersebut, Gusni tetap tidak menyerah.Suatu pagi, ia meminta orang tuanya untuk mengizinkannya berlatih bulutangkis lagi karena Gusni tidak ingin meninggal dalam keadaan menyerah, tapi Gusni ingin meninggal dalam keadaan berjuang. Kedua orang tua Gusni pun merasa tersentuh akan kata-kata yang keluar dari mulut anaknya.Dan Gusni pun diizinkan untuk tetap bermain bulutangkis lagi.
                        Suatu hari,Papa berbincang dengan Pak Pelatih.Mereka membicarakan Gusni untuk mengikuti lomba se-Asia Tenggara atau lomba Khatulistiwa Terbuka.Berkat kemauan Gusni yang besar, Gusni pun diizinkan untuk mengikuti pertandingan tersebut.
                        Sebelum pertandingan tersebut, Gusni merasa tidak yakin terhadap dirinya untuk mengharumkan nama Indonesia.Namun,berkat motivasi dari Pak Pelatih,akhirnya Gusni merasa yakin dirinya mampu.
                        Pertandingan itupun dimulai. Sebelum pertandingan mereka telah membuat strategi, yaitu Gita Annisa Srikandi sebagai pemain tunggal pertama, Aderani Muhammad sebagai pemain tunggal kedua, Yanti dan Rina sebagai pemain ganda pertama, dan Gusni dan Nita sebagai pemain ganda kedua. Pada pertandingan pertama Indonesia melawan Amerika Serikat. Dan Amerika dengan skor Indonesia 5 – Amerika 0. 
                        Pertandingan kedua Indonesia melawan Thailand. Lagi-lagi Indonesia meraih kemenangan walau pemain ganda kedua, yaitu Gusni dan Nita meraih kekalahan, dengan skor Indonesia 4 – Thailand 1. Pertandingan selanjutnya, Indonesia melawan Denmark dan Indonesia berhasil meraih kemenangan lagi dengan skor Indonesia 3 – Denmark 1. Akhirnya Indonesia pun lolos ke semi final. Di semi final Indonesia akan melawan Singapura. Pada pertandingan ini, Indonesia merasa lelah, karena harus melawan Singapura yang memiliki kemampuan yang hebat. Tetapi pada akhirnya, Indonesia dapat meraih kebahagiaan dengan masuk ke final untuk melawan Malaysia.
                        Sebelum pertandingan Malaysia dengan Indonesia, banyak isu yang terjadi, yaitu isu Indonesia akan WO atau mengundurkan diri karena Indonesia kehilangan dua pemain, yaitu Nita Rahmawati dan Fitri yang cedera karena pertandingan sebelumnya. Dan terdengar isu, Gusni pun tidak akan diturunkan pada pertandingan final karena Gusni menderita sakit kepala dan tekanan darahnya meningkat sejak pertandingan-pertandingan sebelumnya.
                        Pak Pelatih pun merasa bingung dan bimbang akan pertandingan final nanti.Namun kemudian Papa mendatangi Pak Pelatih memberi semangat dan bilang bahwa Gusni akan tetap ikut dalam pertandingan tersebut.Akhirnya,Pak Pelatih mengadakan konferensi pers,di situ Pak pelatih menjelaskan bahwa Indonesia akan terus maju dan berjuang melangkah ke depan. Karena sebuah perjuangan itu layak untuk dikenang.
                        Akhirnya datanglah hari dimana Indonesia melawan Malaysia yang merupakan musuh bebuyutan Indonesia sejak lama. Pada pertadingan ini Gita tidak hanya sebagai pemain tunggal, tetapi dia juga menjadi pemain ganda bersama adiknya. Pada pertandingan pertama Gita melawan Nur Saidah yang merupakan musuh bebuyutannya dan sudah membuat Gita gagal menjadi juara dunia selama tujuh kali. Tapi di pertandingan ini Gita berhasil mengalahkan Saidah pada set ketiga. Pada pertandingan kedua Aderani Muhammad juga berhasil. Dan skor sementara Indonesi terhadap Malaysia 2-1. Tetapi karena Ade cidera, ia tidak bisa bertanding pada pertandingan kelima, akhirnya skor menjadi 2-2. Harapan terakhir pun ada di tangan Gita dan Gusni. Dengan jerih payah dan air yang telah menyelimuti tubuh, dan dengan menghembuskan nafas kelelahan, mereka berdua pun menang, dan membuat Indonesia menjadi juara pertama pertandingan Khatulistiwa Terbuka.
                        Pak pelatih,Papa,dan Mama bangga akan semangat anak-anaknya. Dan mereka percaya bahwa jangan pernah takut untuk bermimpi dan percaya bahwa segala sesuatu itu diciptakan 2 kali, yaitu dunia imajinasi dan dunia nyata. Dengan kerja keras dan meninggalkan bukti di dunia nyata bahwa impian itu ada.
                        Akhirnya pun Gusni menikah dengan Harryanto sahabat yang sebenarnya saling mencintai sejak dulu. Nuni dan Ani sahabat Gusni memberikan kue yang dipenuhi onde-onde yang merupakan makanan kesukaan Gusni dan Harry pada pernikahan mereka. Pak pelatih dapat menyelenggarakan konferensi pers tertinggi kedua. Gita Annisa Srikandi kembali merebut gelar juara dunia. Dan restoran Bakmi Nusantara yang terus melayani para pelanggannya. Gusni pun bisa terus hidup dan tetap mempertahankan kebiasaannya untuk berlari setiap pukul 05.00 pagi sampai hari ini.


3.      Unsur Intrinsik Novel “2”
a.       Tema
Novel “2” karya Donny Dhirgantoro ini memiliki tema tentang impian dan perjuangan.
-          “Dengan penuh hormat Dok,jujur sejak saya tahu semuanya ada cita-cita dalam diri saya,ada kekuatan harapan dalam pikiran saya,kalau saya harus berjuang melawan penyakit saya... saya harus percaya cita-cita saya,harapan saya,impian saya.Kalau tidak,untuk apa saya pergi nantinya kalau waktu saya tiba ?”
-          “tetapi tidak ada kerja keras tanpa impian,dan tidak ada impian tanpa kerja keras”
-          “Seperti hidup yang tidak sempurna.Kamu janji... kamu tidak akan menyerah.cintai impianmu.Cintai kerja kerasmu.Cintai hidupmu dengan berani,jangan menyerah dan jangan pernah putus asa.”

b.      Alur/Plot
Alur dalam novel ini maju.
1.      Perkenalan
Papa,Mama,dan Gita,sebuah keluarga kecil yang sangat mencintai bulutangkis kedatangan anggota keluarga baru yang diberi nama Gusni Annisa Puspita. Gita merupakan atlit perempuan andalan Indonesia, sosok pekerja keras dan pantang menyerah dalam setiap pertandingannya. Sementara itu Gusni adalah seseorang yang bertubuh tambun tapi gesit dan lincah. Terlahir dengan bobot 7.5kg dan selalu membawa raket nyamuk listrik karena kecintaan nyamuk untuk menyedot darahnya. Keduanya dibesarkan dan dididik dengan penuh kasih sayang oleh papa dan mama.
2.      Konflik
Pada usia yang ke-18 tahun Gusni harus menghadapi kenyataan pahit yang selama ini disimpan rapat oleh keluarganya.Papa mengungkapkan rahasia penyakit Gusni.Gusni yang mengetahui penyakitnya pun bertekat untuk melawan penyakitnya untuk meraih cita-citanya walaupun itu tidak mudah.Dan Gusni pun memutuskan masuk ke dalam dunia bulutangkis,sama seperti kakaknya,Gita.Gusni pun masuk ke dalam Timnas Putri Indonesia.
3.      Klimaks
Timnas Putri Indonesia pun mengikuti kejuaraan Khatulistiwa Terbuka dimana pemainnya dominan tanpa ranking.Dengan penuh kerja keras dan perjuangan akhirnya Timnas Putri Indonesia berhasil masuk ke babak final dan akan melawan Malaysia yang merupakan musuh bebuyutan Indonesia sejak lama.Banyak sekali kendala dalam pertandingan final Khatulistiwa Terbuka ini ditambah lagi sebelum final,Timnas Putri Indonesia kehilangan 2 pemain dikarenakan cidera.
4.      Penyelesaian
Dengan tekad yang kuat dan penuh perjuangan akhirnya Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia dan keluar sebagai juara di pertandingan Khatulistiwa Terbuka.Akhirnya Gusni menikah dengan Harry dan bisa terus hidup dan tetap mempertahankan kebiasaannya untuk berlari setiap pukul 05.00 pagi.

c.       Tokoh dan perwatakan
Galuh Nugraha/Papa
-          Tulus                           : “Seorang Ayah yang baik,tulus,dan apa adanya.”
-          Bijak                            : “Bukan salah mereka Leh. Mulai sekarang kita yang
    harus pikirkan cara lain, buat kok yang lebih bagus
    dan lebih murah supaya kok kita laku. Sekarang kita
     punya tantangan lebih besar lagi , Leh.”
-          Pantang menyerah       : “Jangan takut,Leh,yang penting kita harus usaha
     dulu... kita pasti bisa.”

Mama
-          Penyayang                   : “Mama memeluknya erat,mengangguk bijak keibuan.”
-          Tegas                           : “Tahun ini umur kamu 12 tahun,buat mama-mama lain
mungkin kamu masih kecil,tapi buat mama... kamu
sekarang perempuan,Gus,bukan anak kecil.”

Gita Annisa Srikandi
-          Selalu ingin tahu         : “Perempuan yang satu ini gak pernah berhenti nanya.”
Mama memandang Gita yang tertidur lelap.
-          Keras kepala                : “Nama aku Gita...bukan kakak,” Gita cemberut
melihat Gusni di boks bayi.
-          Ambisius                     : “Bagi Gita kemenangan adalah segalanya.”
: “Gita pernah bercerita ke Gusni bahwa ia sangat menyadari kalau memang ia begitu ambisius,sifat yang Gita sendiri membencinya tetapi sekaligus mensyukurinya.”
-          Tegas                           : “Gusni melihat kakaknya,rahang di pipi Gita sedikit
mengeras,ia memang tegas,sedikit keras dan ambisius.”
-          Pemberani                   : “Ini Papanya Gita,anak perempuan berani itu.”

Gusni Annisa Puspita
-          Pantang menyerah       : “Gusni mau lawan,Pa...,Gusni belum tau caranya,tapi
mau Gusni lawan... sekuat Gusni bisa....”
-          Selalu bersyukur          : “Gusni tidak pernah berhenti bersyukur,selalu ada
Nuni dan Ani di sampingnya,bisa saling menertawakan
“kelebihan” mereka sendiri,bisa terus bergembira
melewati masa-masa rikuh penuh rona yang sering
mereka tidak tahu harus bagaimana menghadapinya.”

Pak pelatih
-          Pantang menyerah       : “Dari kecil gue sama dia,Dek...gue tahu mungkin dia
ngorbanin image-nya di depan kita bikin konyol
gitu,semuanya untuk bikin kita lebih baik lagi,dia bisa
lagi kayak begitu...mau kasih segalanya buat
menang...selalu mau berjuang....”
-          Tegas                           : “OK,Pak... saya akan latih Gusni,tetapi kebijakan saya
tidak berubah....”
-          Tidak pandang bulu    : “Tolong jangan bawa-bawa Gita di masalah ini,Gusni
bukan Gita,Gita bukan Gusni.Kamu pikir saya mau
melatih Gusni gara-gara dia adiknya GITA ? KAMU
PIKIR SAYA MAU TERIMA GUSNI karena selama
ini hubungan saya dengan kamu BAIK ?”

Harry
-          Setia                            : “Harry nggak akan pernah tinggalin Gusni,karena ini
semua...,” Gusni menatap Harry tidak percaya,tetapi
anggukan itu meyakinkannya.

Nuni
-          Selalu berfikir positif  : “Nuni adalah si gendut yang selalu positif tetapi sangat
berisik,yang membuat ia selalu kerepotan,padahal
nggak ada apa-apa.Nuni yang positif selalu memandang
kegendutannya adalah anugerah yang berlebihan.”


d.      Latar/setting
Latar tempat
-          Di ruang bersalin         : “Papa menatap ruang bersalin di depannya,wajahnya
tegang,ingatannya kembali ke peristiwa satu jam yang
lalu.”
-          Di teras rumah             : “ Di teras rumah sudah berkumpul keluarga besar
menyambut kedatangan Gusni.”
: “Papa dan Mama berpandangan,duduk berdua di teras kecil itu.”
-          Di ruang kelas             : “Di sebuah ruang kelas 6 SD,seorang anak perempuan
kecil kurus menatap memelas dan sengsara ke sebuah
daging putih besar yang menghabiskan seluruh tempat
dimeja.”
-          Di GOR                      : “Di lapangan,Mama melihat Gita bersiap-siap
menyelesaikan pertandingan ini.”
: “ Hari kedua latihan bulutangkis,seisi GOR tambah
heran,manusia tudung saji itu ada lagi di pinggir
lapangan.”
-          Di kantin sekolah        : “Gusni melihat sekitar,semua ibu kantin dan beberapa
guru tampak sibuk berkerumun di depan televisi butut
yang berada di kantin sekolah.”
-          Di food court              : “Food court sore itu penuh dengan pengunjung,3G
duduk di dekat kaca gedung.”

Latar waktu
-          Pagi hari          : “Hari masih pagi,kesibukan mulai terasa di rumah sakit besar
itu.”
:  “Semburat biru subuh semakin menipis,udara semakin terang,rona jingga mulai tampak di ufuknya,tak lama matahari pun terbit menghangatkan pagi.”
-          Siang hari        : “Siang itu Jakarta panas sekali,tetapi dingin menumpuk di
sudut mata Gusni.”
-          Sore hari          : “Sore itu cerah sekali,Papa dan Mama bergandengan menuju
mobil.”
: “Senja di Minggu sore yang cerah, mobil Nuni melaju menyusuri jalanan sore Jakarta yang lenggang.”
-          Malam hari      : “Malam baru saja datang,3G sekarang nongkrong di parkiran
mal.”
: “Mama melihat laki-laki yang sangat dicintainya itu di keremangan lampu teras.”

Latar sosial
Novel ini mengangkat kehidupan di era kejayaan bulutangkis Indonesia.

e.       Sudut pandang
Sudut pandang novel ini menggunakan sudut oandang orang ketiga
-          “Gita kira sama...dia kan adek Gita...kok beda? Kok gede adeknya ?”
-          Malam itu sulit sekali bagi Papa dan Mama untuk memejamkan mata.”
-          “Kamu perempuan,Gus,Mama mau kamu kuat dan berani.”

f.       Gaya penulisan
Dalam novel 2 karya Donny Dhirgantoro ini menggunakan gaya penulisan yang santai dan tidak terlalu baku yang terkadang terkesan terlalu berlebihan

-          Gusni mangangguk-angguk cuek.Nyam-nyam enak banget bakminya.
-          “MATI GUE!” Gusni celingak-celinguk dalam jongkoknta,bingung.
-          “Berdua aja?”
-          “CUP,PUAF! CUP,PUAF! CUP,PUAF! CUP,PUAF... Tiba-tiba dalam tidurnya Gusni kembali mengeluarkan suara dari mulutnya yang masih saja mengatup-atup lapar.”
-          “Nwama kamuw swiapa? Nwama akuw Hawwrry.”




g.      Amanat
Jika kita memiliki impian dan cita-cita,kita harus memperjuangkannya agar impian dan cita-cita kita menjadi kenyataan.Dan jangan jadikan kekurangan kita sebagai penghambat untuk mencapai impian dan cita-cita kita.


4.      Unsur Ekstrinsik
Tentang Penulis
            Donny Dhirgantoro, lahir di Jakarta 27 Oktober 1978, menyelesaikan masa putih abu abunya di SMA 6 Jakarta. Meneruskan kuliah di STIE PERBANAS Jakarta ( sekarang ABFI Institute, Perbanas ) angkatan 1997. Semasa kuliah aktif di klub fotografi kampus dan Senat Mahasiswa.Donny menyelesaikan kuliahnya pada tahun 2001.
            Donny Dhirgantoro memiliki hobi menulis.Baginya,menulis sangat menyenangkan dan merasa bergairah saat menulis.Karena sangat menyukai buku, suatu hari ia bertekad untuk “mengarang” sebuah buku, sebuah novel. Maka hanya dengan bermodal semangat ia mulai menulis dan menulis. Saat itu pekerjaan menjadi instruktur pun sedang tidak terlalu banyak, maka ia pun menulis setiap hari dan akhirnya selama hampir kurang lebih tiga bulan tulisan itu selesai.Novel pertamanya berjudul 5 cm yang kemudian ceritanya diangkat ke layar lebar.2 adalah karya keduanya.